Warga sekitar mengenal Ngatemi, wanita berusia 75 tahun itu, sebagai penjual kue. Meski sudah berusia senja, ia terus melakoninya ke sekolah-sekolah. Namun, belakangan ini lebih sering di rumah, karena mengurusi suaminya yang sakit.
Kemis, sang suami, juga berusia tidak beda dengan isterinya Ngatemi. Namun, ia sudah belasan tahun tergolek di atas ranjang. Tidak bisa berjalan dan penglihatan mulai rabun total. Sang isteri tidak mengetahui penyebabnya. Karena tidak punya biaya, mereka tidak pernah berobat ke mana-mana.
Meski sudah sepuh, bersahaja, berumah kurang layak huni, kedua kakek dan nenek itu menyebut tidak pernah memperoleh PKH, BPJS, atau bantuan sosial lain. Kalaupun dapat baru sekali, bantuan sosial tunai bernilai 300 ribu rupiah baru-baru ini.
Keduanya, sebenarnya, memiliki empat anak. Namun seluruhnya kini merantau ke Pulau Jawa dan nyaris tidak pernah pulang.
Nurjaya, Ketua RT 1 Dusun Karya, Desa Karya Tunggal, mengakui keprihatinan kedua kakek dan nenek itu dan menyebut selama ini tidak tersentuh bantuan sosial, karena seingatnya baru sekali, berupa uang bantuan tunai 300 ribu rupiah akhir tahun lalu.
Bripka Iyon Sugiono, bhabinkamtibmas, setempat menjenguk kedua kakek dan nenek itu pada Sabtu, 7 Januari 2023. Sambil membawa bantuan apa adanya, ia berjanji akan mengunjungi keduanya secara rutin, sambil berharap lembaga lain memperhatikannya.
ACENG DAN GELLY
0 comments:
Posting Komentar