Pringsewu: IPAL Rp500 Juta Meluber dan Berbau Menyengat

PRINGSEWU (21/1/2023) -  Baru dibangun setahun, jaringan instalasi air pengelolaan air limbah atau IPAL di Pekon Yogjakarta Selatan, Gadingrejo, Pringsewu,  mulai dikeluhkan warga menimbulkan bau di musim kemarau dan meluber ke mana-mana pada musim hujan.

Eka, warga RT 1 RW 2 Pekon Yogjakarta Selatan,  misalnya, menyebut warga yang dilewati pipa jaringan air limbah sering tidak nafsu makan karena baunya. Mereka juga sering dipusingkan luberannya pada musim hujan.

Hal yang sama disebut Rasidi, yang juga warga RT 1 dan RW 2. Ia menyebut warga sudah sering mengeluh ke pamong setempat, tetapi bau menyengat tidak pernah diperbaiki, kecuali pada awal-awal selesai dibangun,  mereka memasukkan cairan tertentu ke dalam IPAL, hingga bau menyengat sedikit berkurang.

Poniyah, warga lain, mengatakan ia menyesal menghibahkan tanahnya  dengan nilai 6 juta rupiah untuk jaringan air limbah. Ia memperbolehkannya karena panitia dan pembangunnya menyebut tidak akan bau. Namun, baru selesai beberapa bulan, bau menyengat sudah ke mana-mana.

Ketua TPK Pekon Yogjakarta, Sri Indra Wiratno,  yang juga menjadi ketua panitia pembangunan jaringan air limbah tersebut, membantah warga mengeluhkan bau menyengat. Namun soal luberan, ia mengakui, karena faktor hujan dan drainase tidak mendukung.

Sri Indra Wiratno menyebut IPAL tersebut dibangun  pada November Tahun 2021 dengan anggaran 500 juta rupiah. Setelah selesai, PUPR Provinsi Lampung menyerahkan urusannya ke Bupati Pringsewu, lalu Kepala Daerah menyerahkan tanggung jawab ke kepala pekon terkait.

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar