TEGINENENG (28/2/2018) - Wakil Bupati Pesawaran Eriawan dan sejumlah warga menangkap dua begal yang hendak merebut sepeda motor Hambali di Desa Gedung Gumanti, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, pada pukul 13.00, Rabu, 28 Februari 2018.
Kedua begal, mengaku bernama Syahroni dan Johan, ditangkap warga dan Wakil Bupati di tempat terpisah. Keduanya berasal dari Anak Tuha, Lampung Tengah. Beberapa warga menyebut keduanya membawa senjata api, tetapi saat ditangkap barang berupa pistol tersebut tidak kelihatan.
Eriawan, Wakil Bupati Pesawaran, mengatakan, saat itu ia sedang kumpul di rumahnya, ketika warga meneriakkan maling. Ia dan masyarkat, kemudian, mengepungnya, satu tim di Dusun Enggal Mulyo, satu lagi di Talang Baru.
Salah seorang dari begal bernama Syahroni, kemudian tertangkap. Warga menyeretnya dari rumah seorang warga, tempat persembunyiannya. Wakil Bupati bersama warga menginterogasinya untuk mengetahui ciri-ciri temannya Johan.
Setelah diketahui, warga mengepung dan menutup jalan keluar dari desa. Mereka menangkap Johan saat hendak kabur. Polisi dengan cepat membawanya sebelum dihakimi massa.
METRO (28/2/2018) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Metro merencanakan perbaikan tanggul dan bronjong di beberapa sungai karena rusak setelah dihantam banjir, beberapa waktu lalu. Tapi, perbaikannya wewenang Pemerintah Provinsi Lampung.
Namun, di masa depan, sungai di daerah itu bakal jadi ancaman serius apalagi jika turun hujan deras. Air sungai yang seharusnya langsung mengalir ke laut, tertahan dan menjadi banjir di permukiman atau jalan.
"Karena sungai, wewenang ada di provinsi. Kita akan kirim usulan perbaikan tanggul dan bronjong," kata Kepala Bappeda Metro, Bangkit, di kantornya, Rabu, 28 Februari 2018.
Sedangkan wewenang Pemkot Metro hanya perbaikan drainase dan beberapa gorong-gorong jembatan.
"Wewenang kita seperti di KTM, arah SMAN 4 yang jalanya putus, Kampung Harapan, kemudian di depan pengadilan ada dua gorong-gorong akan diperbaiki," katanya.
Ia menambahkan, banjir akibat volume hujan sangat besar sehingga sungai meluap. Tanggul dan bronjong tak kuat lagi menahan limpahan air sehingga air masuk ke permukiman warga dan jalan.
KOTABUMI (28/2/2018) - Sebanyak 46.730 warga Lampung Utara yang terdata dalam keluarga penerima manfaat, menerima bantuan sosial nontunai program keluarga harapan tahun 2018. Penerima berasal dari 23 kecamatan. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada 300 keluarga, di Islamic Center Kotabumi, Rabu, 28 Februari 2018.
Anggota Komisi VIII DPR Itet Tri Jayanti Soemardjano ikut menghadiri pemberian bantuan tersebut. Ia berharap bantuan dapat memperkecil kesenjangan dan meningkatkan kecerdasan anak keluarga miskin.
"Penerima PKH juga nanti dilatih bersama melalui kelompok usaha bersama," katanya.
Erwin dari Dinas Sosial Lampung Utara mengatakan, bantuan diserahkan langsung kepada para penerima melalui rekening bank masing-masing.
GADINGREJO (28/2/2018) - Kabupaten Pringsewu kini memiliki Asosiasi Perbenihan Padi Pringsewu (Sri Sewu) dan Paguyuban Peternak Kambing (Mendho Sewu). Para pengurusnya dilantik Bupati Sujadi, di Pekon Wates, Kecamatan Gadingrejo, Rabu, 28 Februari 2018.
Bupati saat memberikan sambutan mengatakan, daerahnya diarahkan pada pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, kerakyatan. dan terdesenstralisasi. Dinas Pertanian berupaya menciptakan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Ketahanan pangan menjadi kunci utama di tengah arus persaingan dunia dan global. Meski punya senjata pemusnah massal, kalau manusianya tidak matang karena pangan, percuma," kata Sujadi.
Ia menambahkan, para pengurus kedua asosiasi itu semula tidak antusias mau dilantik karena biasanya tak ada kelanjutan. Kegiatan hanya sampai acara pelantikan, setelah itu tak ada program atau kenyataan kerja di lapangan.
"Tapi, saya sudah tegaskan pengurusnya harus kerja, jangan sampai seremonial saja. Insya Allah mereka bakal jalan," katanya.
Usai pelantikan, Bupati Sujadi memberikan bantuan kepada kedua asosiasi itu untuk dijadikan program kerja.
GEDONGTATAAN (27/2/2018) – Panwaslu Pesawaran, pada Selasa, 27 Februari 2018, menghentikan “temuan” atas “temuan” 2 rim kalender bertuliskan "Mustafa Aja" dan 26 karung beras di tiga kecamatan Kabupaten Pesawaran pada Selasa, 20 Februari 2018.
Berikut gaya Panwaslu Pesawaran dalam menyelesaikannya, mulai dari ekspos penemuan pada Selasa, 20 Februari 2018 hingga menghentikan “temuan” sepekan kemudian, 27 Februari 2018.
Ketua Panwaslu Ryan Arnando (20/2/2018) : “Kalender itu punya pasangan Mustafa dan Jajuli. Sudah kita amankan dari “tiga” kecamatan di Panwaslu Pesawaran. Langkah yang kita ambil adalah yang pertama mengamankan barang bukti. Kemudian yang kedua, melakukan pemanggilan untuk klarifikasi, itu sudah kita lakukan.”
Mutholib, Bidang Hukum dan Penahanan Pelanggaran Panwaslu Pesawaran (27/2/2018)” Gamkudu Pesawaran, yang terdiri dari Panwaslu, Kepolisian Resort Pesawaran, dan Kejaksaan Negeri Kalianda…sudah memproses “temuan” yang ada di “dua” kecamatan ini, Punduh Pidada dan Marga Punduh, sesuai dengan mekanisme dan prosedur, yang diatur dalam perundang-undangan..”
“Pertama, tanggal 19 kita menentukan pasal apa yang dikenakan terhadap “temuan”….tanggal 20 kita melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi dan saksi terlapor, dan itu didampingi Polres dan Kejaksaan. Setelah itu kita menemukan bukti-bukti, sebagai penguat…”
“Selanjutnya kita melakukan pembahasan… “temuan” beras di “dua” kecamatan, kita menilai dari Panwas, Kepolisian, dan Kejaksaan, belum terpenuhi untuk pidana. Karena itu, sesuai peraturan bersama….panwas menghentikan “temuan”.
Beras 26 karung mau dikemanakan? Ketua Panwaslu Ryan Arnando (27/2/2018): “Kita sudah konsultasikan…barang bukti tetap di sekretariat…sampai pilkada selesai…itu yang sudah kita konsultasikan dengan Bawaslu Provinsi.”
KRUI (27/2/2018) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat menggelar Ekspos Dua Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Agus Istiqlal-Erlina, di Gedung Wanita, Pesisir Tengah, pada Senin, 26 Februari 2018.
Ekspos keberhasilan selama dua tahun dibuka dengan menayangkan video kegiatan bupati-wakil bupati selama 2 tahun memimpin Kabupaten Persisir Barat, di antaranya berhasil meraih Rekor Muri (1001 Ngunduh Damar dan 1001 Bebai Nyuncun Pahar), peletakan batu pertama Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten, dan kunjungan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo.
Dalam sambutannya, Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan, selama kepemimpinannya, banyak rintangan dan tidak semua berjalan dengan mulus. "Saya memohon doa kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat agar selama kami menyelesaikan seluruh program yang belum terlaksana, demi terciptanya visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, yaitu menjadikan masyarakat yang madani, mandiri, dan sejahtera," katanya.
Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina mengharapkan Pemerintah Kabupaten dan DPRD bisa bersinergi. Ia juga meminta seluruh jajaran selalu solid, membantu seluruh program pemerintah agar dapat segera terlaksana.
PRINGSEWU (27/2/2018) – Bupati H. Sujadi mengatakan Pemerintah Kabupaten akan mengundang sembilan dubes menghadiri Hari Ulang Tahun Pringsewu ke-9 untuk memperkenalkan daerah tersebut kepada mereka.
H. Sujadi mengatakan itu dalam konferensi pers HUT Pringsewu pada Selasa, 27 Februari 2018. Hadir juga di sana Sekda A. Budiman, Asisten I Zuhairi, dan Asisten II Junaidi Hasyim.
Dalam rangkaian ulang tahun yang akan berlangsung selama sebulan tersebut, Bupati H. Sujadi juga mengharapkan berbagai acara memakai potensi lokal, baik dari pelaksana maupun materi, seperti makanan dan penganan.
Sekda A. Budiman mengatakan, selain jalan sehat, pawai budaya, malam pesona, dan Pringsewu Expo, HUT Pringsewu akan mengadakan kenduri rakyat, yang menyediakan lima ribuan ikan bakar. “Di situ nanti akan ikut bersama para dubes yang diundang,” katanya.
LUMBOK SEMINUNG (27/2/2018) – Petambak ikan Lumbok Seminung, Lampung Barat, masih ketakutan menabur benih di Danau Ranau, setelah 70 ton ikan mereka mendadak mati karena belerang pada awal Februari yang lalu.
Sobirin, salah seorang pemilik keramba apung di Lumbok, mengatakan kerugian petambak, yang mencapai miliaran rupiah, membuat mereka trauma atas tiga hal: apakah Danau Ranau sudah aman untuk dibenihi, penagihan pinjaman dari bank, dan tidak memiliki modal lagi, karena bibit yang dulu juga utangan.
Satu-satunya cara agar petambak iklan di Lumbok Seminung bisa bergairah kembali hanyalah memperoleh bantuan dari Pemerintah. “Ikan mati karena faktor alam, meluapnya air belerang dari Kota Batu, dari Sumatera Selatan, mematikan puluhan ton ikan,” kata Sobirin.
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, hingga kini masih sibuk mengurusi penyebab ikan mati. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syakhudin menyebut penyebab ikan mati karena kekurangan oksigen. Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Geofisika Kelas III Kotabumi, Markus Samsito menyebut penyebab aktivitas Gunung Seminung.
GEDONGTATAAN (27/2/2018) – Malam itu, sekilas, Bhabinkamtibmas Bripka Yeri Andy Pambudi seperti keluarga Suratman, warga RT 04 Wiyono, Gedongtataan, Pesawaran. Apalagi ia ikut membungkusi tempe, industri rumah pria beranak dua itu.
Setelah mengobrol lama, Bripka Yeri, rupanya, selama ini, membina Suratman, yang pernah dipenjara enam bulan karena tertangkap main togel. “Dia binaan Polres Pesawaran. Mereka sepuluh orang. Yang satu meninggal,” katanya.
Lepas dari penjara, Suratman memilih menjadi pengusaha tempe. Awalnya dengan modal sendiri antara satu sampai dua juta. Karena merupakan binaan Polres, ia kemudian memperoleh bantuan modal dari Kementerian Rp9 juta, dengan dua kali tahapan.
Dari omset ratusan ribu, kini mantan napi sudah memiliki cashflow Rp4 juta sebulan. Suratman tampak menekuni bisnisnya, dibantu istri, dan sesekali Bripka Yeri, jika sedang berkunjung.
Masih main togel? “Kapok,” kata Suratman. Pengalaman enam bulan di penjara baginya sudah cukup untuk berubah.
METRO (27/2/2018) – Setidaknya delapan belas pohon tumbang atau roboh di Kota Metro saat musim hujan dan angin puting beliung dalam sepekan terakhir, kata Ir. Edwin Soni, kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat.
Banjir dan banyaknya pohon yang tumbang, demikian Edwin, cukup mengejutkan mereka. “Biasanya kalau hujan, tidak lama kemudian genangan air terus hilang, sekali ini berlangsung lama..demikian juga pohon, yang bagus tumbang juga,” katanya, Selasa, 27 Februari 2018.
Untuk mengurangi risiko ke depan, Edwin mengatakan, Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat menerjunkan 37 petugas, yang dilengkapi tiga kendaraan, untuk memangkas pohon yang mudah tumbang atau berada di kawasan yang dapat terpengaruh angin kencang. “Daerah kita datar, jadi mudah diserang puting beliung,” katanya.
Banjir dua kali dalam sepekan, masih menyisakan ketakutan bagi sebagian warga Metro, terutama di Kelurahan Tejo Agung. Feri, warga RT 31 RW 5 mengatakan, hingga Selasa Malam, mereka ronda dari pukul 20.00 sampai pagi untuk mengantisipasi pengungsian keluarga jika banjir datang.
Mereka juga mengkhawatirkan pohon jatuh ke rumah. “Kami sudah mengusulkan ke Kelurahan agar menebang pohon yang terlalu tinggi,” katanya.
KOTAAGUNG (26/2/2018) - Ketua Komisi I DPRD Tanggamus Sumiati mengatakan mereka akan memanggil KPU mengklarifikasi pernyataan Juned, ketua PPS Gisting Bawah, yang tidak menerima dana ATK atau operasional mereka untuk November 2017.
Diwawancara di kantornya pada Senin, 26 Februari 2018, Sumiati mengatakan, kalau pernyataan tersebut benar, KPU jelas melanggar. “Kita akan tentukan sikap. Kalau memang pelanggaran, ya silakan pihak terkait untuk menindaklanjuti,” katanya.
Kasi Intel Kejari Tanggamus Amrullah mengatakan mereka sudah membaca hal tersebut dan konfirmasi ke KPU. Namun, sesuai prosedur, mereka baru bisa memeriksa KPU setelah pemilihan umum kepala daerah selesai dan menerima hasil hasil audit dari inspektorat dan BPK.
Namun, Amrulloh menilai hal tersebut pelanggaran jika benar-benar tidak dibayarkan atau terlambat dibayar KPU Kabupaten Tanggamus.
Junet, ketua PPS Gisting mengatakan pada 22 Februari, ia merasa tidak pernah menerima ATK untuk bulan November. “Kami gak tau itu, untuk bulan November apa ada atau nggak. Kami tidak terima,” katanya.
KALIANDA (27/2/2018) - PDIP Kabupaten Lampung Selatan membawa persoalan ujaran kebencian di media sosial ke jalur hukum. Hal itu menanggapi ulah seorang warga setempat melalui media sosial Facebook yang menyamakan partai itu dengan PKI.
"Kasus itu sudah ditangani badan bantuan hukum PDIP karena itu wewenang mereka. Sementara kami di partai fokus urusan partai," kata Ketua DPC PDIP Lampung Selatan Hendry Rosyadi didampingi Sekretaris DPC PDIP Nanang Ermanto, Selasa, 27 Februari 2018.
Hendry minta masyarakat tidak terprovokasi berita yang belum tentu kebenarannya. Penggunaan media sosial juga harus bijak, penggunannya harus tahu mana yang boleh dibagikan dan sebaliknya.
Sebelumnya, Polda Lampung, Senin malam mengamankan seorang warga Lampung Selatan karena diduga menyebarkan berita hoax di media sosial tentang PDIP.
GUNUNG SUGIH (27/2/2018) – Banjir masih setinggi setengah hingga satu meter di Terbanggi Besar, pada Selasa Siang, 27 Februari 2018, saat sejumlah anggota DPRD Lampung memberikan bantuan kepada puluhan warga di sana.
Bantuan pun terpaksa disuplai dari rumah ke rumah dengan perahu dan membunyikan lonceng, karena warga banyak bertahan di dalam rumah. Ketinggian air di Way Pangubuan belum banyak berubah setelah banjir melanda Lampung Tengah sejak Senin Dinihari.
Jubaidah, warga Kampung Terbanggi Besar, mengatakan, sejak terendam dari Senin Dinihari, banjir hanya surut sedikit di permukiman mereka. Hingga Selasa, ia mengatakan, belum ada bantuan makanan atau bahan makanan dari Pemerintah Kabupaten. “Kalau dari Kesehatan sudah datang,” katanya.
Martalena, anggota DPRD Lampung dari Fraksi Demokrat, mengatakan ia dan teman-temannya memberikan bantuan sekaligus reses ke daerah tersebut. Daerah yang dikunjungi antara lain Terbanggi Besar, Candi Rejo, dan Sinar Banten.
Fraksi Demokrat menyumbang sembako, terutama beras. Tampak juga Musa, Plt Ketua Golkar Lampung Tengah.
SUKADANA (27/2/2018) – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Lampung Timur. Di Jalan Lintas Timur SB-16, perbatasan dengan Lampung Tengah, genangan air di jalan belum surut. Sebuah truk tampak terguling dan belum dievakuasi hingga Selasa Siang, 27 Februari 2018.
Untuk menghindari kendaraan terseret arus air di Jalan Lintas Timur, petugas Polres Lampung Timur tampak mengalihkan kendaraan yang kecil ke arah Metro di Desa Tambah Subur, Way Bungur.
Hingga Selasa Siang, genangan air masih terjadi di lima kecamatan di Lampung Timur, mulai dari Sukadana, Way Bungur, Labuhan Maringgai, Bumi Agung, dan Batanghari Nuban.
Di Tanjung Tirto, Way Bungur, genangan air bervariasi antara selutut hingga satu meter. Namun pesawahan yang berdekatan dengan Way Bungur rata dengan sungai. Ketinggian genangan di sana mencapai tiga meter.
Kapolres AKBP Yudy Chandra, Kabag Ops Kompol Ujang Supriyanto, Danramil, TNI, dan Tagana mengevakuasi beberapa warga yang sakit dan berusia lanjut. Mereka juga memantau banjir sekitar sungai. Selain sawah, sejumlah rumah di pinggir sungai terendam sampai dua meter.
“Banjir di sini belum surut. Hampir 200 rumah warga yang terendam,” kata Kapolres.
AKBP Yudy Chandra mngatakan jika banjir susulan datang, warga yang berada di pinggir di sungai harus dievakuasi.
GISTING (27/2/2018) - Dandim Tanggamus Letkol Anang Hasto Utomo mengendarai sepeda motor sendirian dari kantornya di Kotaagung ke Gisting berjarak sekitar 13 kilometer. Ia tanpa ditemani ajudan atau stafnya datang menggunakan sepeda motor dinasnya jenis Kawasaki KLX ke acara workshop hutan kemasyarakatan, Selasa, 27 Februari 2018.
Setiba di halaman parkiran, ia menyimpan helm dan membuka jaketnya. Kemudian masuk ke ruangan acara. Sebelum duduk, Anang bersalaman dengan panitia, pejabat Pemkab Tanggamus, Kapolres Tanggamus, dan tamu lainnya.
Asisten II Pemkab Tanggamus Kajriyono mewakili bupati saat pembukaan berharap workshop mendapat masukan untuk program kerja hutan kemasyarakatan. Ia juga berharap ada solusi atas masalah hutan seperti pembalakan kayu liar dan tambang ilegal.
Ketua panitia workshop Fajar Sumantri mengatakan, peserta dari perwakilan kelompok hutan kemasyarakatan, penjaga hutan, petani. warga sekitar hutan, dan instansi terkait lainnya.
"Acara ini mencari masukan teknis untuk dijadikan pedoman program hutan kemasyarakatan di Tanggamus," katanya.
SUKADANA (27/2/2018) - Ny Halimah, warga Jabung menjadi korban peluru nyasar diduga tembakan aparat gabungan Polda Lampung, Polresta Bandarlampung, dan Lampung Timur. Saat kejadian, Senin, 26 Februari 2018, korban berada di rumahnya hendak salat Subuh, sedangkan di depan rumahnya berjarak 30 meter, terjadi penggerebekan tersangka begal.
"Saya sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba terdengar rentetan tembakan pistol. Saya coba lihat dari jendela, tapi bahu sakit. Setelah diperiksa ada darah dan ternyata terkena peluru," kata wanita berusia 60 tahun itu, saat ditemui di Rumah Sakit Sukadana, Lampung Timur, Selasa, 27 Februari 2018.
Halimah dibawa ke RS Sukadana dan harus dioperasi untuk pengangkatan proyektil peluru. Kondisinya kini mulai membaik.
"Pak Kapolda, Kapolres, Kapolsek, udah dateng ke sini, minta maaf juga ngasih biaya pengobatan sampai sembuh," katanya.
Dr Tomo yang merawat pasien di RS Sukadana, mengatakan, kondisi korban mulai membaik, proyektil peluru berhasil diangkat dari bahunya. "Kini tinggal penyembuhan dan memang masih ada nyeri di bagian bahunya," kata dia.
BEKRI (27/2/2018) – Dua orang yang tenggelam di Way Tipo saat banjir meluap di kawasan Bekri pada Senin, 26 Februari 2018, ditemukan pada Selasa, 27 Februari. Sopir truk ditemukan pada pukul 08.00 pagi, sedangkan pelajar SLTA yang menolongnya pukul 11.15.
Keduanya ditemukan setelah air mulai mengering. Pada pukul 07.00 mulai mengambang colt diesel yang mengangkut tujuh ton tandan sawit. Suratno, usia 40 tahun, sopirnya, berada di sekitar truk. Setelah air mulai surut, M. Iqbal, warga Sinarbanten, muncul di area sekitarnya.
Suratno, sopir yang bertempat tinggal di Tulangbawang, rupanya beriringan dengan truk lain, saat air menggenangi jalan Wates-Bekri pada Senin pagi. Melihat kendaraan lain berhasil melewati genangan, ia nekat menerobos banjir.
Tak jauh dari jembatan, air semakin meninggi. Suratno ragu. Ia mencoba mundur, tetapi ban belakang masuk lubang, truk terbalik dan hanyut dibawa arus air.
M. Iqbal, remaja berusia 18 tahun, berusaha menolong Suratno yang berteriak meminta tolong. Bersama pelajar SLTA itu turut juga membantu Tukijo dan cucunya Tubi. Namun mereka juga nyaris ikut terbawa arus.
Warga lainnya hanya bisa menyelamatkan Rifat, anggota polpos, yang menumpang dengan truk. Menarik Tukijo dan cucunya Tubi. Sedangkan M. Iqbal ikut hanyut bersama sopir Suratno.
Hingga pukul 14.00 Selasa, truk yang membawa tujuh ton tandan sawit segar itu masih berada di sekitar sungai Way Tipo. Setelah divisum di Klinik Kesehatan PTPN VII, jenazah sopir Suratno dan pelajar SLTA M. Iqbal dibawa pulang oleh keluarga.
Selain di Bekri, banjir di Lampung Tengah pada Senin, 26 Februari 2018 membuat tiga warga lainnya meninggal karena terjebak di dalam kendaraan di Bendosari, Gunungsugih. Mereka terdiri dari Supangat, usia 61 tahun, meninggal di kemudi. Demikian juga isterinya, Warsinem, usia 58 tahun, cucu mereka Talita, usia 4 tahun.
SEKAMPUNG UDIK (27/2/2018) - Warga Desa Desa Bauh Gunung Sari, Kecamatan Sekampung udik, menemukan sesosok mayat bayi perempuan yang baru dilahirkan dikubur di belakang rumah. Korban diduga sudah meninggal ketika lahir dan dikubur pelaku.
Polsek Sekampung Udik kini memeriksa seorang wanita berinisial TTS (31), warga desa setempat dan seorang pria, OS (33), warga Pugung Raharjo, Senin, 26 Februari 2018.
TTS di hadapan penyidik mengakui bayi yang dikubur itu anak yang dilahirkannya dari hasil hubungan dengan OS. Tapi, ia mengaku tidak membunuh bayinya. Keterangan saksi ini kerap berubah sehingga penyidik berencana mendatangkan psikiater untuk memastikan kejiwaan saksi.
OS mengakui sudah menjalin hubungan dengan TTS sejak enam bulan lalu, tapi saat itu pacarnya sudah hamil. Dan ia meski tak tahu siapa bapaknya, siap menerima sebagai anaknya.
OS menuturkan, tidak tahu jika pacarnya sudah melahirkan dan menguburkan. "Dia minta saya bantu menguburkan bayi itu, tapi saya tolak karena takut," katanya.
Pihak Polsek belum memberikan keterangan atas kasus itu. Mayat bayi direncanakan dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara, di Bandarlampung untuk diautopsi.
SUMBERJAYA (25/2/2018) – Banyak jenis Badan Usaha Milik Desa saat ini, tetapi takkan banyak bumdes yang bergerak di bidang wisata arung jeram, seperti Tirtajaya di Pekon Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat.
Setiap saat, terutama pada libur, Bumdes itu memfasilitasi para pelancong yang ingin memacu adrenalinnya melewati Sungai Way Besai, dengan jarak sembilan kilo, dan menghabiskan waktu sekitar dua jam.
Tarifnya juga murah. Rp125 ribu per orang, sudah termasuk makan nasi dan menikmati ikan bakar, setelah lelah berarung jeram.
Sebelum memulai arung jeram, para peserta dibekali latihan, mulai dari memakai peralatan (baju, topi), sampai cara mengayuh di sungai tenang dan deras. Diajari juga menyelamatkan diri dalam posisi atau keadaan tertentu.
Paling mendebarkan adalah saat melewati jeram yang deras. Peserta memerlukan kerja sama mengayuh dan bekerja sama agar tidak terbalik. Lepas dari sana, rata-rata tiap rombongan berteriak gembira.
Pj Peratin Sukajaya dan pengurus Bumdes Tirajaya optimis dengan bisnis wisata mereka. Meski demikian, mereka berharap memperoleh perhatian dari Bupati Lampung Barat agar jenis wisata tersebut lebih baik pada masa mendatang.
GEDONGTATAAN (26/2/2018) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Elsafri Fahrizal, SH, M.SI mengatakan Pemerintah Kabupaten akan berupaya membangun Jembatan Gantung Ciarum, Cipadang, Gedongtataan, pada anggaran perubahan Tahun 2018 atau paling lambat di Tahun 2019.
Elsafri mengatakan hal tersebut pada Senin, 26 Februari 2018, menjawab surat dari para pelajar Ciarum tentang jembatan gantung dusun mereka, yang sudah dua setengah rusak dan masih menjadi sarana transportasi anak-anak di sana ke sekolah.
Kepala Dinas PU mengatakan, setelah mengecek ke lapangan dan menelusuri penyebab kenapa belum dibangun, mereka menemukan dua hal. Yang berwenang atas pembangunan jembatan gantung tersebut adalah Dinas PU Perumahan dan Permukiman. “Selain itu, ternyata belum pernah diusulkan untuk dibangun,” katanya.
Namun, mengingat jembatan gantung tersebut dapat membahayakan keselamatan para pelajar di sana, Elsafri mengatakan Pemerintah Kabupaten sudah menyepakati segera membangunnya. “Semoga bisa di anggaran perubahan, tetapi paling lambat Tahun 2019,” katanya.
KOTAAGUNG (26/2/2018) – DPRD Kabupaten Tanggamus menyelenggarakan sidang paripurna istimewa pelantikan Tukiman dan Amrusi Sanusi menjadi anggota DPRD Tanggamus, menggantikan Nuzul Irsan dan Irwandi Suralaga, pada Senin, 26 Februari 2018.
Suratman, sekretaris DPRD Tanggamus, mengatakan pelantikan kedua anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan itu sesuai keputusan Gubernur Lampung untuk masa jabatan Tahun 2014 hingga 2019. Amrusi Sanusi menggantikan Irwandi Suralaga dan Tukiman menggantikan H. Nuzul Irsan, yang mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati.
Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua I DPRD Tanggamus Rusli Shoheh. Pengambilan sumpah dan pemasangan pin dilakukan oleh Ketua DPRD Tanggamus Heri Agus Setiawan.
Hadir juga dalam sidang paripurna tersebut Sekda Kabupaten Tanggamus Andi Wijaya, unsur pimpinan dan anggota DPRD, dan unsur forkopimda.
BANDARLAMPUNG (26/2/2018) - Kepala Satuan Tugas III Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK Adlinsyah Malik Nasution mengatakan Lampung belum termasuk daerah yang didampingi Lembaga itu dalam menyusun dan merealisasikan anggaran.
Adlinsyah mengatakan hal tersebut pada hari pertama kunjungannya ke Lampung pada Senin, 26 Februari 2018.
Menurutnya, mereka akan mendampingi 11 sektor untuk mencegah korupsi di provinsi Lampung, di antaranya Organisasi Perangkat Daerah perencanaan, perizinan, pendidikan, pendapatan daerah, kesehatan, infrastruktur, dan keuangan.
Ketika ditanya soal penangkapan Bupati dan calon gubernur Lampung H. Mustafa, Adlinsyah mengatakan hal itu tidak berkaitan dengan kehadiran mereka di Lampung. “OTT itu biasanya karena ada pengaduan,”katanya.
PRINGSEWU (26/2/2018) - Kepengurusan Karang Taruna kabupaten Pringsewu masa bakti 2017 -2022, dikukuhkan Bupati Pringsewu Sujadi, di aula pemerintah kabupaten setempat, Senin, 26 Februari 2018.
Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Ketua Karang Taruna Lampung Dendi Ramadhona, dan pengurus karang taruna tingkat kecamatan dan kelurahan se-Pringsewu.
Ketua Karang Taruna Pringsewu Herizon saat pidato pertamanya mengatakan, karang taruna juga terlibat langsung mengembangkan destinasi wisata. Seperti wisata Bukit Pangonan, Telaga Gupit di Kecamatan Gadingrejo.
"Insya Allah kami juga akan mengembangkan dan menambah destinasi wisata di Talang 1 dan seterusnya," katanya.
Herizon mengatakan, karang taruna daerah itu mempunyai dua program unggulan yakni sport dan tani.
GUNUNG SUGIH (26/2/2018) – Suasana masih murung di Kampung Sinar Banten, Bekri, Lampung Tengah. Ratusan rumah masih banjir. Jalan Bekri masih putus. Jebolnya Tanggul Penangkis dan meluapnya Sungai Way Topi membuat warga di sana bersiaga sampai Senin Malam, 26 Februari 2017.
“Ini banjir terparah sejak Tahun 1948,” kata sesepuh Kampung Sinar Banten Muhamad Yasin. Seingat dia, sejak Tahun 1940-an, kawasan itu sudah tiga kali banjir. “Baru kali ini yang menelan korban jiwa. Dulu hanya hewan peliharaan, seperti ayam, kambing yang mati,” katanya.
Hariyadi, kepala Kampung Sinar Banten mengatakan ratusan rumah terendam banjir di wilayahnya. Ia mengistilahkan mereka masih “mandiri” membantu warga. Belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten.
Selain Bekri, 500-an rumah terendam di Lampung Tengah sejak Senin Dinihari. Banjir terparah terjadi Slusuban, Seputih Agung, Candirejo, Tanjung Ratu, Terbanggi Besar, Bendosari, Komering Putih, Gunung Sugih. BPBD baru bisa memastikan angka pasti pada Selasa. Tinggi air mulai surut, dari rata-rata 1 meter menjadi selutut pada sore hari.
Jalan Lintas Tengah Sumatera macet sejak Senin Pagi hingga malam. Pada pukul 20.00 kemacetan mencapai puluhan kilometer, baik dari arah Kotabumi atau dari Bandarlampung.
Hingga Senin malam, jumlah warga yang meninggal akibat banjir di Lampung Tengah lima orang. Seluruhnya akibat terjebak dalam kendaraan yang terseret arus. Tiga orang di Bendosari, Kampung Putih, Gunung Sugih. Dua orang lainnya di Jalan Bekri. (Banjir di Lampung Tengah: 6 Warga Meninggal)
Tiga orang yang meninggal di Bendosari terdiri dari Supangat, usia 61 tahun, meninggal di kemudi. Demikian juga isterinya, Warsinem, usia 58 tahun, cucu mereka Talita, usia 4 tahun. Pagi itu, mereka berada di dalam Kijang Kapsul BE 2331 H yang berpenumpang lima orang. Hanya Palupi, usia 11 tahun, yang selamat.
Sedangkan dua warga meninggal di Bekri terdiri dari Iqbal, berusia 18 tahun, warga Srimulyo, dan seorang sopir truk sawit. Namun hingga pukul 22.00, jenazahnya kedua belum ditemukan. Petugas SAR sudah melakukan penyisiran dari siang hingga sore.
Rifat, berusia 50 tahun, anggota polpos, yang menumpang di truk sawit itu, mengatakan, mereka sedang menuju Wates dari Bekri saat arus air mendadak datang, menyeret truk. Ia berhasil keluar dari dalam kendaraan pengangkut sawit itu.
Tukijo, warga Bekri, dirawat karena saat itu ingin menolong Rifat dan sopir truk sawit tersebut. “Saya malah tenggelam dan syukur ditarik dengan tali oleh warga,” katanya di Puskesmas Pembantu Sinar Banten.
Warga lainnya, Tubi, berusia 19 tahun, juga warna Sinar Banten, dirawat karena tenggelam saat ingin menolong Tukijo.
METRO (26/2/2018) - Hujan deras selama beberapa jam di Kota Metro, sejak Minggu malam hingga Senin, 26 Februari 2018 dini hari, mengakibatkan jalan penghubung Kota Metro ke Batang Hari, Lampung Timur terputus. Untuk sementara, pengguna kendaraan harus menggunakan jalan alternatif dan perbaikan tuntas belum diketahui hingga kapan.
Jembatan terletak di Jalan 24 Tejosari, terputusa saat hujan turun deras pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Instansi terkait baru mendata kerusakan, sedangkan perbaikannya belum ditentukan.
Sementara itu, banjir di Kota Metro membawa berkah bagi warga karena ikan budidaya di kolam berkeliaran ke selokan atau sungai. Warga beramai-ramai memancingnya saat air mulai surut. \
Parmin, pemilik kolam mengatakan, semua ikan gurame di kolamnya ludes dibawa luapan air. Ia rugi sekitar Rp50 juta. "Harusnya bisa panen satu kolam minggu ini, tapi semalam penahan kolam jebol," katanya.
METRO (26/2/2018) - Hanya selang tiga hari, sebagian wilayah Kota Metro kembali dilanda banjir. Hujan deras sejak Senin (26/2/2018) dini hari mengakibatkan permukiman warga dan ruas jalan terendam air.
Akibatnya, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi diliburkan, pegawai juga tak bisa berangkat ke kantor dan kembali ke rumahnya masing-masing. Di pasar, pedagang juga tak bisa berusaha karena barang dagangannya basah semua.
"Ini berturut-turut hanya dalam hitungan hari banjir lagi. Saya merugi sampai Rp30 juta. Saya harap pemerintah kota segera mencari solusinya," kata Bambang, penjahit di Jalan Soekarno Hatta.
Burhan, warga Perumahan KTM Margo Rejo menambahkan, banjir seperti ini belum pernah terjadi. Ia menduga penyebab banjir karena ada aliran sungai yang ditutup atau terhalang.
SUKADANA (26/2/2018) - Puluhan desa di empat kecamatan Kabupaten Lampung Timur, hingga Senin, 26 Februari 2018, masih terendam banjir akibat meluapnya Sungai Sukadana dan Way Bungur. Namun, pemerintah kabupaten setempat belum mengetahui secara pasti jumlah korban maupun kerugian material lainnya.
Tak ada laporan korban jiwa dalam kejadian akibat curah hujan tinggi sejak dua hari lalu itu.
Ratusan hektare sawah dikhawatirkan puso, sedangkan warga di wilayah Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana, harus dievakuasi karena ketinggian air mencapai 2 meter lebih. Warga mengungsi ke tempat yang telah disediakan aparat.
Banjir juga mengakibatkan sejumlah jalan tak bisa dilintasi, termasuk dua jembatan penghubung antar-desa dan kabupaten terputus. Pemkab Lampung Timur belum menentukan langkah perbaikan karena petugas masih mendata di lapangan.
"Ada dua jembatan di dua desa terputus, kita sedang pikirkan cara perbaikan supaya tidak menganggu aktivitas warga. Kerusakan lainnya juga sedang kita data berikut penanganannya," kata Plt Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari.
Zaiful mengatakan, banjir di daerahnya hampir terjadi tiap tahun akibat meluapnya sungai. Yang jadi persoalan, penanganan sungai kewenangan Pemprov Lampung dan pemerintah pusat.
"Kita akan koordinasikan dengan pemprov dan pemerintah pusat supaya masalah tidak terjadi lagi," ujarnya.
Sekretaris Kabupaten Lampung Timur Syahrudin Putra mengklaim jumlah bantuan mencukupi untuk para korban. "Buffer stock kita cukup untuk semua korban," katanya. BERIYAN HERMAWAN/BENNY ALIF
GUNUNG SUGIH (26/2/2018) – Enam orang diperkirakan meninggal akibat banjir di Lampung Tengah pada Senin, 26 Februari 2018. Empat di Bendosari, Kampung Komering Putih, Gunungsugih. Dua orang di Bekri, Lampung Tengah. Keenamnya akibat terjebak di dalam kendaraan.
Hingga pukul 17.00 warga di Kampung Sinar Banten, Bekri, Lampung Tengah panik karena Sungai Way Topi menjebol tanggul di sana. Ribuan warga keluar dari permukiman mereka, mengungsi ke arah Wates.
Dua orang yang meninggal akibat terjebak kendaraan di Bekri, salah seorang di antaranya bernama Iqbal, warga Srimulyo. Ia hendak menolong sopir truk yang terjebak dalam arus sungai. Kedua jenazahnya belum ditemukan sampai pukul 17.30.
Namun warga menyelamatkan penumpang lain, di antaranya Tukijo, Tubi, keduanya warga Sinar Banten Bekri, dan anggota polpos Rifat.
Adapun warga yang meninggal pada pagi harinya di Bendosari karena Kijang Kapsul BE 2331 H terjebak banjir dan terbawa arus di jalan Lintas Tengah Sumatera.
Pengemudi, Supangat, usia 61 tahun, warga Bendosari, meninggal di kemudi. Demikian juga isterinya, Warsinem, usia 58 tahun, cucu mereka Talita, usia 4 tahun. Dua lainnya diselamatkan warga, di antaranya Palupi, usia 11 tahun. Namun seorang lagi meninggal pada Senin Siang.
Kepala Dinas Kominfo Lampung Tengah Sarjito mengatakan Pemerintah Kabupaten sudah mengunjungi warga yang meninggal akibat terjebak dalam kendaraan. Mereka juga sedang mendata dampak kebanjiran.
Hujan pada Minggu Malam membuat ribuan rumah terendam air di Lampung Tengah, Metro, dan Lampung Timur mulai pukul 02.00 WIB Senin pagi dan semakin tinggi sejak pukul 07.00.
PRINGSEWU (24/2/2018) - Sebanyak 133 siswa Persaudaraan Setia Hati Terate dari 17 kecamatan di Kabupaten Pringsewi, mengikuti tes kenaikan tingkat dari sabuk jambon ke hijau, Minggu, 24 Februari 2018.
"Tes meliputi senam dan jurus dan tes sambung antarsiswa, dengan materi yang didapat selama latihan," kata Irsam.
Ia mengatakan, tes kenaikan tingkat dilakukan tiap tiga bulan sekali dengan beberapa tingkatan mulai tingkat polos, jambon, ijo, putih dan pengesahan menjadi warga PSHT.
PRINGSEWU (24/2/2018) – Masih banyak jalan belum tersentuh aspal di Pringsewu. Satu di antaranya, jalan menuju SMAN 1 Adiluwih atau ke arah Sukoharjo. Rata-rata jalan sepanjang tujuh kilo itu tidak nyaman buat pengendara kendaraan. Sejumlah titik malah telah menjadi kubangan.
Di bagian awal, jalan di Pekon Srikaton menuju Pekon Waringinsari Timur, yang sudah diaspal pun mulai pecah. Saat hujan tiba, banyak pengendara sepeda motor terjebak lubang. Tidak jarang dari mereka terpeleset.
Setelah berjuang berbelas tahun, jalan itu, tampaknya akan dibangun Tahun 2018. Namun, menurut Anggota DPRD Pringsewu Maulana M. Lahudin, belum sampai tujuh kilometer. “Anggaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu sangat terbatas,” katanya.
Anggota DPRD dari Fraksi PKB itu mengatakan Dinas PU berjanji akan menyelesaikan keseluruhannya pada Tahun 2018 melalui Anggaran perubahan.
Berapa pagu proyek jalan yang sudah disetujui? Maulana mengatakan, hingga Jumat 23 Februari 2018, Dinas PU belum memberi angkanya.
Kecamatan Adiluwih terkenal sebagai penghasil jagung. Daerah itu merupakan sumber pakan ternak dan tanaman sayuran. Selama ini, setiap hari, para petani hanya melewati jalan itu untuk mengangkut hasil pertaniannya.
MESUJI (24/2/2018) – Pemerintah Kabupaten Mesuji menyiapkan anggaran Rp15 miliar untuk membeli beras petani di atas harga pasar. Tujuannya agar nilai jual tidak anjlok pada musim panen sebentar lagi, kata Bupati Khamami pada Sabtu, 24 Februari 2018, saat memberikan sambutan pada PAW Kepala Desa Sumber Makmur.
Khamami mengatakan beras petani tersebut akan dibeli oleh seluruh pegawai negeri di Pemerintah Kabupaten Mesuji. “Seluruh pegawai negeri wajib mengkonsumsi beras milik petani Mesuji," katanya.
Selain itu, demikian Bupati, Pemerintah Kabupaten memberikan santunan 5 kilo pada setiap 7.000 anak yatim di Mesuji. Dalam 10 bulan, jumlah beras yang dibutuhkan 2.450 ton dalam setahun. “Uangnya sudah ada,” katanya.
Pelantikan Kepala Desa Sumber Makmur masa jabatan 2015-2021 Joko dan BPD berlangsung di Lapangan Desa Sumber Makmur Kecamatan Mesuji,
Hadir juga dalam acara itu Wakil Bupati Mesuji H. Saply TH, anggota DPR Tri Isiani, Sekda Rizal Fauzi, Ketua Penggerak PKK Elviana Khamami, Kadis PMD Indra Kusuma Jaya, Kadis Ketahanan Pangan Pariman, Sekretaris Dinas Pertanian Rosidin, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abu Rosit, Kapolsek Tanjungraya AKP Basri, camat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.
METRO (24/2/2018) – Meski banjir di Metro Timur sudah surut pada Jumat Sore, Pemerintah Kota Metro, lewat Kecamatan Metro Timur, tetap membuka dapur umum di Kampung Harapan, Kelurahan Tejo Agung, pada Sabtu, 24 Februari 2018.
Sekretaris Kecamatan Metro Timur Ferry Handono mengatakan dapur umum tersebut bekerja sama dengan Dinas Sosial. Selain membuka dapur umum, mereka juga membuat posko kesehatan untuk 40 kepala keluarga yang terkena banjir. “Tadi malam, Sekda juga berkunjung,” katanya.
Ferry mengatakan makanan yang disiapkan di posko tersebut mencapai 80 kepala keluarga. Menurut rencana berlangsung selama tiga hari. “Tetapi kita juga melihat kondisional,” katanya.
GEDONGTATAAN (24/2/2018) - Kapolres, Wakapolres, dan jajaran Satbinmas Polres Pesawaran juga membersihkan Gereja Immanuel di Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, pada Sabtu, 24 Februari 2018.
Kapolres Pesawaran AKBP Saiful Wahyudi mengatakan pembersihan gereja tersebut sebagai kegiatan Polisi Peduli Rumah Ibadah yang diselenggarakan sejak Januari 2018. Hingga saat ini Polres sudah membersihkan empat gereja dan 10 masjid.
AKBP Saiful mengatakan kegiatan peduli rumah ibadah tersebut untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat. Selain membersihkan rumah ibadah, Polres berupaya bercengkrama dengan pengurus gereja.
LIWA (24/2/2018) – Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto memberikan reward kepada delapan petugas Satreskrim Polsek Sumberjaya, yang mengungkap pembunuhan seorang suami atas isterinya yang sedang hamil 8 bulan, tetapi dilaporkan gantung diri .
Pemberian reward tersebut berlangsung di lapangan Mapolres Lampung Barat pada Sabtu, 24 Februari 2018. Petugas yang memperoleh penghargaan: Bripka Andika Sapta, Brigpol Dwi Fitrah Nugraha, Brigpol Fhaheri, Brigpol Budiawan, Brigpol Elyan Saputra, Brigpol Eko Yulianto, Bripda Adinda Andriyani, dan Bripda Neza Nabila.
Kapolres mengatakan pembunuhan suami atas isterinya di Dusun Selingkut Ulu, Pekon Sindang Pagar, itu merupakan kejelian petugas Polsek Sumberjaya. Wanita berusia 24 tahun tersebut akhirnya terungkap dicekik hingga tewas.
KALIANDA (24/2/2018) – Sekjen Partai Gerindra H. Ahmad Muzani masih menyesalkan kebijakan Menteri Perdagangan yang mengimpor beras saat petani mulai panen.”Kata Menteri Pertanian stok cukup, kata Menteri Perdagangan tidak cukup," katanya.
Ahmad Muzani mengatakan sebaiknya persoalan beras diserahkan ke Menteri Pertanian. "Akibatnya harga gabah sekarang turun," katanya usai menghadiri Hari Ulang Tahun Gerinda di GOR Kalianda pada Sabtu, 24 Februari 2018.
Ia juga prihatin atas makin membengkaknya utang negara menjadi 590 miliar triliun. Sementara pendapatan pajak menurun. Khusus untuk petani, harga pupuk naik.
Hadir dalam ulang tahun Partai Gerindra Lampung Selatan tersebut, Ketua DPD Gunadi Ibrahim, Ketua DPC Lamsel Fahrorrozi, anggota DPRD Lamsel dari Fraksi Gerindra, pengurus partai Gerindra dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.
METRO (24/2/2018) - Pihak Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, memeringati Hari Ulang Tahun Posdaya dengan berbagi bingkisan untuk lanjut usia. Acara digelar di Saung PKK kelurahan setempat, Sabtu, 24 Februari 2018.
Ada sekitar 35 lanjut usia, didominasi kaum perempuan, di acara itu. Mereka mendapatkan cerita dari pengurus PKK kelurahan dan pembagian uang serta baju.
Ansyori, Lurah Tejosari mengatakan, bingkisan diberikan kepada lanjut usia yang menjadi anggota Posdaya. Para kader juga mendapat bingkisan sebagai tanda penghargaan dari kelurahan.
"Kami berharap kegiatan lebih baik tahun depan, tapi jumlah anggotanya makin berkurang karena faktor usia dan dijemput Sang Khalik," katanya.
LABUHAN MARINGAI (23/2/2018) – Cerita dua anak wanita tenggelam di kolam RT 24, Dusun 6, Desa Margasari masih hangat di Labuhan Maringgai. “Ternyata kedua anak itu sekolah di Bandarlampung. Belum pulang karena dibellin baju tidak pas,” kata Camat Ismail.
Mengutip cerita Sopian, ayah dari dua anak yang tewas tenggelam, Dita, yang berusia 12 tahun, dan Safira, berusia 7 tahun, pada Selasa, 20 Februari 2018, Camat Labuhan Maringgai itu mengatakan seharusnya kedua anak itu hendak diantar bersekolah ke Bandarlampung.
“Tapi rencananya, Sabtu ini, mau beli baju keduanya dulu di Srigading,” kata Ismail, mengutip Sopian.
Camat Labuhan Maringgai, Kasi Kesos Dinas Sosial, dan Karang Taruna Lampung Timur mengunjungi rumah Sopian, bapak dari dua anak yang tenggelam di Desa Margasari dan Agus, korban petir di desa Sukorahayu pada Jumat, 23 Februari 2018.
Ismail mengatakan Pemkab memberikan bantuan berupa beras, baju, dan minyak. Di tempat dua orang anak yang tewas tenggelam, diterima oleh Sopian. Sedangkan untuk Agus yang terkena petir, diterima oleh isterinya.
BAKAUHENI (23/2/2018) – Wagiman, warga Bakauheni, Lampung Selatan, gigit jari. Tanah miliknya di Cilamaya, lahan yang dibebaskan untuk Jalan Tol Bakauheni, tidak pernah dibayar oleh Jasa Marga karena tanah tersebut diklaim seseorang yang memiliki sertifikat.
Karena buta hukum dan tidak mengerti proses pembayaran pembebasan lahan untuk jalan tol, Wagiman akhirnya menghadap ke Kepala Desa Bakauheni Sahroni. Namun, kades itu mengatakan surat akta jual beli tersebut sudah dimiliki oleh orang lain, yang legalitasnya yang lebih tinggi, yakni sertifikat.
Kades Bakauheni mengakui surat-surat tanah yang tumpang tindih tidak hanya milik Wagiman. “Setidaknya ada delapan surat-surat di wilayah Desa Bakauheni,” katanya.
Meski demikian, Wagiman ingin memastikan lagi soal surat-surat tanahnya ke kepala desa yang lama. Apalagi ia mendengar kabar banyak lahan yang dibebaskan oleh Jasamarga dimiliki seseorang, yang memiliki seritifikat, tapi tidak jelas sporadiknya.
BANDARLAMPUNG (23/2/2018) – Pjs Gubernur Lampung DIdik Suprayitno melantik Yusuf Kohar menjadi Pj Wali Kota Bandarlampung di Balai Keratun, Lantai III, Pemprov Lampung, Jumat 23 Februari 2018.
Usai pelantikan, Yusuf Kohar mengatakan ia hanya menjalankan segala sesuatu yang sudah ditentukan dalam anggaran Herman HN. “Hanya memastikan seluruh program berjalan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan,” katanya.
Namun ia memiliki cita-cita soal puskesmas di Bandarlampung, yang menurutnya, sudah saatnya ditingkatkan menjadi semacam RS Mini. “Percuma kalau puskesmas tidak dilengkapi peralatan dan tenaga seperti di rumah sakit,” katanya.
BANDARLAMPUNG (23/2/2018) – Pjs Gubernur Lampung DIdik Suprayitno melantik Zainal Abidin sebagai Pjs Bupati Tanggamus di Balai Keratun, Lantai III, Pemprov Lampung, Jumat 23 Februari 2018. Sebelumnya ia menjabat kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Lampung.
Dalam sambutannya, Didik Suprayitno meminta Zainal menjaga netralitas ASN di Tanggamus, karena akan menyelenggarakan pemilihan bupati dan gubernur. Ia juga menyinggung soal money po0litic yang harus diawasi.
Usai pelantikan, Zainal mengaku baru mengetahui menjadi Pj Bupati Tanggamus dua hari lalu. Namun ia tetap menjabat Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan juga mengurus masalah tol, yang selama ini dibebankan kepadanya.
SUKADANA (23/3/3018) – Dua wanita itu tampak ingin menangis sepulang dari Dinas Tenaga Kerja Lampung Timur, Jumat, 23 Februari 2018. Pada pagi harinya, bersama 20 temannya yang lain, mereka mewakili ribuan pekerja di Nusantara Tropical Farm (NTF), ingin mengadukan nasib ke Pemerintah, tapi usai Jumat, mereka disuruh memilih melanjutkan pengaduan atau dipecat.
Permintaan mereka sebenarnya sederhana. Perusahaan membayar upah lembur mereka selama dua tahun, dari Tahun 2016 sampai Tahun 2017. “Selama ini ke mana uang itu. Itu gak seberapa,” kata Aisyah, karyawan packing, yang bekerja sejak Tahun 2016.
Mereka juga meminta kejelasan soal perusahaan lain yang mempekerjakan mereka. PH lama ditiadakan. PH baru menyingkirkan mereka. “Jadi kami karyawan yang banyak ini mau ke mana? Sekarang kami tidak bekerja. Katanya sementara, tetapi sudah setengah bulan tidak bekerja… Secara langsung kami sudah disisihkan” kata Aisyah.
Ketua SPSI Lampung Timur M. Yunus mengatakan pengaduan karyawan sudah berlangsung lama. “Ada bukti-bukti mereka belum terbayar,” katanya.
Namun yang ia pertanyakan, ketika mereka mengajukan tripartit ke Disnaker, mendadak berubah lagi menjadi bipartit pada Jumat, 23 Februari. Sehabis Jumat, mandor dan sekuriti PT NTF mengintimidasi karyawan untuk memilih ikut SPSI atau dipecat.
Adapun NTF, yang diwakili oleh Aris, merasa sudah membayar upah lembur tersebut. Namun ketika ditanya apakah uang lembur tersebut dibayarkan langsung oleh perusahaan atau melalui pihak lain, Aris hanya menjawab, selama ini sistem pembayaran payroll melalui mandor.
Soal status kerja, Aris mengatakan seluruh karyawan di NTF karyawan lepas. Karena itu ia tidak bisa memastikan jumlah buruh di sana apakah masih enam ribu atau lima ribuan.
Mengenai PH baru di perusahaan tersebut, yang mengakibatkan ratusan orang tidak bekerja lagi sudah setengah bulan, Aris mengatakan, “Itu teknis operasional perusahaan. Perusahaan berhak mengatur siapa yang dipekerjakan, siapa yang diliburkan…ini tuntutan bisnis,” katanya.
Apakah benar karyawan yang menuntut akan dikeluarkan? “Perlu kami jelaskan, bahwa, pekerja yang menuntut ini adalah karyawan lepas. Artinya, biar fokus, mereka diliburkan sementara,” kata Aris.
YA Allah. NTF ini, perusahaan yang mempekerjakan manusia atau binatang?
KOTABUMI (23/2/2018) - Selama bulan Februari 2018, Polres Lampung Utara mengungkap 13 kasus dan menangkap 14 tersangka. Kasus yang paling menonjol adalah pencurian mobil dan kepemilikan senjata api rakitan,
Kapolres Lampung Utara AKBP Eka Mulyana, mengatakan, Jumat, 23 Februari 2018, kasus tersebut terdiri curas 2 kasus, curat 3 kasus, senpi ilegal 1 kasus, curanmor 2 kasus, senjata tajam 1 kasus, pencabulan terhadap anak di bawah umur 2 kasus, dan penipuan 2 kasus.
"Pengungkapan kasus terus diditingkatkan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih menjelang pilkada," katanya.
Ia menambahkan, pencurian sepeda motor mendapat perhatian serius dan meminta masyarakat berpartisipasi. Yakni, menjaga kendaraannya dengan mengunci atau mengamankan semestinya.
METRO (23/2/2018) – Banjir mulai surut di Metro Timur, terutama di Tejo Agung, pada pukul 15.45 Jumat Sore, 23 Februari 2018. Seperti kapok digenangi banjir selama 11 jam, sejumlah warga gotong royong memperbaiki saluran air yang mampet di sana.
Warga melakukannya dengan gotong royong di Jalan Stadion, di depan Alfamart Tejo Agung. Mereka membongkar saluran dan reruntuhan material akibat ambelasnya jalan saat banjir pada Kamis malam. Dikerjakan secara bergantian, air pun mengalir lagi sejam dua jam kemudian.
Kholik, warga Tejo Agung, mengatakan, meskipun ia tidak mengharapkan hujan seperti Kamis Malam, namun, dengan lancarnya saluran air, ia yakin banjir tidak terlalu lama menggenang.
Dalam gotong royong itu, tampak juga Yudai Unai, seorang warga Teluk Bentuni, Papua Barat. Ia sedang di kuliah di Universitas Muhammadiyah Metro.
Menurutnya, gotong royong semacam itu hanya dijumpai di Metro. Di kampungnya, fasilitas umum merupakan urusan pemerintah. “Meskipun dalam hal tolong-menolong, kami tetap saling membantu,” katanya.
GEDONGTATAAN (23/2/2018) - Kapolres, Wakapolres, hingga jajaran Polres Pesawaran, bergotongroyong bersama warga membersihkan masjid Nurul Iman, yang berada di Dusun Wayhui, Desa Wiyono, Jumat, 23 Februari 2018.
Aparat kepolisian itu membersihkan mulai halaman, ruangan, hingga toilet masjid dari pagi hingga menjelang salat Jumat.
Kapolres Pesawaran AKBP Saiful Wahyudi mengatakan, kegiatan Polisi Peduli Rumah Ibadah itu diadakan sejak Januari 2018, dan dilaksanakan tiap hari Jumat di rumah ibadah keagamaan.
"Sampai kini aparat Polres Pesawaran sudah membersihkan 10 masjid dan tiga gereja," katanya, didampingi Wakapolres Kompol Yustam Dwi Heno
.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut untuk mendekatkan aparat dengan masyarakat, sekaligus mengajak warga peduli kebersihan rumah ibadah.
GUNUNG SUGIH (23/2/2018) – Hujan deras pada Kamis Malam hingga Jumat dinihari membuat Sungai Way Kalianda meluap dan menggenangi sejumlah desa. Hingga Jumat Sore, ketinggian air di Dusun Tulung Itik, Kelurahan Gunung Sugih, masih sekitar satu meter. Jalan yang melewati wilayah itu juga menjadi saluran air.
Pada Jumat Subuh, rumah yang terendam di sepanjang alur sungai tersebut mencapai puluhan rumah. Mulai surut menjelang Jumat. Namun di beberapa dusun, seperti Tulung Buyut, genangan bertahan sampai sore.
Banyak pengendara sepeda motor yang melewati kawasan itu menjadi mogok. Sabar, warga Trimurjo, misalnya, mengatakan tidak mengira ada banjir di Metro dan Gunung Sugih. Melewati Metro masih selamat, tetapi sampai di Tulung Itik, sepeda motornya mogok.
Nurdin, warga Tulung Itik, mengatakan dusun mereka sering banjir jika lama hujan lebih dari dua jam. Setiap sekali dua tahun warga di sana merasakan kebanjiran. Tapi Pemerintah tidak pernah meninggikan batas sungai atau mengeruknya.
Ia memperkirakan kerugian rata-rata rumah yang kebanjiran antara Rp5 sampai Rp6 juta. Selain ternak banyak hilang, barang-barang eletronik tidak bisa dipakai lagi atau minimal diservis.
KOTABUMI (23/2/2018) – Seorang pengunjung wanita yang sedang hamil, tak berkutik di hadapan petugas jaga Rumah Tahanan Negara Kelas II B Kotabumi, Lampung Utara. Petugas mendapati dua bungkusan diduga sabu, diselipkan di kemaluan wanita berusia 29 tahun yang hendak membesuk suaminya.
Barang diduga sabu itu seberat 20,46 gram seharga sekitar Rp30 juta.
"Barang bukti berasal dari seorang pengunjung wanita saat diperiksa seluruh badan dan barang bawaannya. Barang itu diduga hendak diserahkan kepada seseorang di dalam rutan," kata Kepala Pengamanan Rutan Kotabumi, Gusvendra, Jumat, 23 Februari 2018.
Tri Wulandari, petugas pemeriksa wanita menjelaskan, saat hendak diperiksa, wanita itu menolak dengan alasan sedang hamil dan haid. Petugas makin curiga dan merogoh paksa di bagian celananya.
Kanit Satres Narkoba Polres Lampung Utara, Aiptu Djoko Susilo mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, sabu itu titipan dari kerabatnya untuk disampaikan kepada suaminya.
METRO (23/2/2018) – Wali Kota Metro Achmad Pairin mengkategorikan banjir di beberapa wilayahnya pada Jumat, 23 Februari 2018, sebagai darurat banjir. “Belum pernah terjadi sejak tahun 1990,” katanya saat mengunjungi beberapa lokasi yang masih terendam maupun sudah surut.
Pairin melihat banjir menggenangi sejumlah permukiman karena tanggul sungai jebol dan beberapa saluran irigasi rusak. “Tugas pertama kami adalah melaporkan hal ini ke Balai Pengairan Provinsi Lampung untuk segera memperbaikinya. Jika ternyata anggaran terbatas, kita mencarikan jalan keluar lain,” katanya.
Wali Kota juga sempat didatangi para relawan, yang melaporkan akibat dari sejumlah rumah tergenang. Selain siang itu air belum surut, banyak perabotan warga tidak terpakai. Mereka meminta Wali Kota memberi bantuan kepada warga.
Banjir mengepung Kota Metro pukul 03.00, Jumat, 23 Februari 2018. Sejumlah wilayah di Metro Pusat, Metro Barat, dan Metro Timur tergenang, dengan ketinggian selutut hingga dua meter.
Hingga siang, banjir di Metro Timur belum surut, terutama di Jalan Sutan Syahrir, Tejo Agung. Debit air meluap, memasuki rumah warga, menutup akses jalan, dan menjebol tanggul Kelurahan setempat.
WAY BUNGUR (23/2/2018) - Satu dusun di Desa Tanjung Tirto, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, sudah empat hari dilanda banjir. Sekitar 40 rumah warga terendam air dan hingga Jumat, 23 Februari 2018, belum ada satu pun bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Banjir akibat Sungai Way Bungur meluap, menyebabkan pula 40 hektare sawah petani puso. Padahal, padi mulai menguning dan sebentar lagi panen. Petani terpaksa memanen awal, sebagian lagi harus merelakan tak bisa panen.
"Yang meninjau ke sini baru Pak Camat dan Kapolsek. Warga sangat berharap ada sedikit lah perhatian dan bantuan pemerintah, seperti bantuan sembako atau lainnya," kata Ketua RT 16 Desa Tanjung Tirto, Muasim, Jumat, 23 Februari 2018.
Kepala Desa Tanjung Tirto, Giarto mengatakan, di wilayahnya hampir tiap tahun terjadi banjir, tapi banjir parah biasanya terjadi lima tahun sekali akibat sungai Way Bungur meluap.
"Yang paling menderita petani karena sawahnya tak bisa dipanen," kata dia.
METRO (23/2/2018) – Hujan angin juga menumbangkan sejumlah pohon di Kota Metro. Salah satu di antaranya roboh saat disambar petir di Jalan Stadion Tejo Agung, depan SDN 10 Metro Timur, Jumat, 23 Februari 2018.
Rahmat, warga sekitar, mengatakan, ia mendengar gemuruh dan petir berulang-ulang pada pukul 02.00. Setelah itu hujan lebat. “Habis hujan reda, tau-tau pohon di depan SD Tumbang,” katanya.
Eko, kepala Bidang BPBD Kota Metro mengatakan, selain akibat banjir, mereka cukup disibukkan pohon tumbang dari Jumat Dinihari. Yang sudah mereka atasi, di antaranya di Rejo Mulyo dan Tejo Agung. “Kami juga dengar laporan pohon tumbang di tempat lain, tetapi sudah diatasi warga,” katanya.
Pada Jumat dinihari itu, BPBD juga memonitor banjir di di Yosorejo, depan SMP Xaferius, Prasanti, dan Kartika 16c Metro Barat.
Polres juga turun tangan menangani pohon tumbang, Kasat Sabhara AKP Catur Hendro mengatakan mereka mengerahkan 50 personal ke tempat banjir dan pohon tumbang sejak Jumat Dinihari." Atas Perintah Kapolres dari tadi malam kita sudah patroli dengan kordinasi dengan Dinas Tatakota serta BPBD untuk siaga," ujarnya.
METRO (23/2/2018) – Banjir mengepung Kota Metro pukul 03.00, Jumat, 23 Februari 2018. Sejumlah wilayah di Metro Pusat, Metro Barat, dan Metro Timur tergenang, dengan ketinggian selutut hingga dua meter.
Hingga siang, banjir di Metro Timur belum surut, terutama di Jalan Sutan Syahrir, Tejo Agung. Debit air meluap, memasuki rumah warga, menutup akses jalan, dan menjebol tanggul Kelurahan setempat. “Air tidak susut dari pagi,” kata Slamet Irwansyah.
Ketua RT 31 di Tejo Agung itu mengatakan, di wilayahnya, sekitar lima rumah terendam, yang terparah tiga, dengan ketinggian air 70 cm. “Banjir kali ini terparah. Gorong-gorong jebol karena air tidak bisa keluar. Kita sudah sering lapor, tetapi tidak pernah ada realisasi,” katanya.
Fery, warga yang lain, mengatakan daerah tersebut pernah juga banjir Tahun 1997. Seperti sebelumnya, penyebab utama gorong-gorong yang tersumbat. “TV, Kulkas, motor, mesin cuci semua terendam. Bisa-bisa ada yang tidak bisa terpakai lagi,” katanya.