Disbunak Lampung Utara Cek Ratusan Hewan Qurban

KOTABUMI (4/6/2025) – Dinas Perternakan dan Perkebunan Lampung Utara sudah mengecek kesehatan ratusan sapi dan kambing di kandang maupun tempat penjualan untuk memastikan ternak bebas penyakit dan layak menjadi hewan qurban.

Pemeriksaan sapi dan kambing makin intensif menjelang hari raya Idul Adha. Petugas mewaspadai hewan sakit jangan sampai lolos. Kewaspadaan ini mengingat sebagian ternak masih terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sekretaris Disbunak Lampung Utara Riya Yuliza, Rabu 4 Juni 2025, bersama rombongan mengecek dan memberikan kartu sehat hewan layak qurban. Ia menerjunkan beberapa tim medis untuk memeriksa ternak sapi dan kambing.

Data per 3 Juni 2025 mencatat 494 ekor sapi dan 563 kambing sudah diperiksa. Petugas memeriksa kandang ternak siap jual, memantau pasar hewan, mengecek lapak-lapak ternak, dan memeriksa kesehatan hewan qurban. Petugas di kecamatan membantu pengecekan tersebut.

Ternak sapi atau kambing layak menjadi hewan qurban jika memenuhi sejumlah kriteria yaitu hidung hewan lembab atau berair, kondisi mata cerah atau bening, kaki hewan tidak bengkok, kulit tidak rontok saat diusap, dan alat kelamin sehat.

Bupati Lampung Utara Hamartoni Ahadis sebelumnya juga mengecek kesehatan hewan qurban dari Presiden Prabowo Subianto yaitu seekor sapi simmetal seberat  satu ton. Sapi ini berada di kandang Putu Wawan, warga Desa Semuli Raya, Kecamatan Abung Semuli.

Program Bantuan Kemasyarakatan itu rencananya akan dipotong di Masjid Baitul Abidin di Islamic Center Kotabumi pada hari raya Idul Adha, Jumat 6 Juni 2025. Dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar.

ADI SUSANTO

Dikira Asam Urat, Pengojek Tanggamus Kena Kanker Tulang

KOTAAGUNG (4/6/2025) – Seorang pengojek warga Jalan Harapan Way Taman, Kelurahan Pasar Madang Kotaagung, Tanggamus, mengira sakit asam urat dengan kondisi kaki bengkak. Hasil pemeriksaan dokter mengungkap pemuda ini ternyata menderita kanker tulang.

Pengojek bernama Yulyadi sudah tiga bulan mengalami pembengkakan lutut kaki kanan. Gejala ini mengganggu aktifitas sehari-hari. Ia coba mengobati dengan obat warung tetapi tidak kunjung sembuh.

Yulyadi tinggal di rumah kontrakan sederhana bersama orangtuanya, Herman berusia 76 tahun dan ibu Mariem berumur 65 tahun. Pengojek ini kesulitan mengobati gejala kanker tulang karena penghasilan tidak menentu. Ia berharap uluran tangan pemkab Tanggamus untuk mengobati penyakit tersebut.

Kadis Sosial Tanggamus Hardarsyah bersama Camat Kotaagung Adi Gunawan, Lurah Pasar Madang Megasari dan perwakilan Lembaga Kesejahteraan Sosial Alamanda menjenguk Yulyadi, Kamis 3 Juni 2025.

Hardarsyah ingin memastikan langsung kondisi Yulyadi dan merespon kebutuhan pengojek tersebut. Pemkab Tanggamus akan koordinasi dengan Kementerian Sosial agar Yulyadi bisa menjalani operasi kanker tulang.

Orangtua Yulyadi kembali menyampaikan harapan kepada Dinas Sosial Tanggamus untuk membantu biaya pengobatan anaknya. Keluarga tidak bisa berbuat banyak selain menggantungkan harapan kepada pemerintah.

AJI MADA

Makam Mahasiswa FEB Unila akan Dibongkar Polda Lampung

BANDARLAMPUNG (4/6/2025) – Polda Lampung akan melakukan ekshumasi atau pembokaran makam Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila, Pratama Wijaya Kusuma, untuk mengungkap penyebab kematian.

Dirreskrimum Polda Lampumg Kombes Pol Pahala Simanjuntak, Rabu 4 Juni 2025, menyampaikan laporan dugaan penganiayaan berakibat tewasnya Pratama Wijaya Kusuma. Kasus ini sudah dilaporkan orangtua korban, Selasa 3 Juni 2025.

Pratama meninggal April 2025 setelah mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi Mahasiswa Pencinta Lingkungan (Mahapel) di Pesawaran pada 14 hingga 17 November 2024.

Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan Polda Lampung telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Polisi akan memanggil lima rekan almarhum serta panitia diksar Mahapel Unila. Pihaknya juga meminta keterangan dokter yang menangani Pratama.

Langkah berikutnya melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Pratama Wijaya Kusuma guna proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

Ibu Pratama Wijaya Kesuma, Wirna Wani, membuat laporan polisi dengan maksud kasus ini diungkap dan semua pelaku yang menyebabkan kematian anaknya dihukum seberat-beratnya.

Wirna Wani menjelaskan kronologi anaknya meninggal dunia setelah mengikuti diksar Mahapel pada November 2024. Anaknya mengalami luka-luka, kejang otot hingga meninggal dunia setelah menjalani perawatan dan operasi.

Pratama dirawat di Rumah Bersalin Ibu (RBI) kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bintang Amin Bandarlampung, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. Dokter menyampaikan cedera Pratama sudah kena syaraf. Namun, Pratama melarang ibunya mengungkap kasus ini karena diancam hendak dibunuh. 

ARI IRAWAN

Aksi Seribu Lilin untuk Mahasiswa Unila yang Tewas

BANDARLAMPUNG (3/6/2025) – Ratusan mahasiswa Unila menyalakan 1.000 lilin di Bundaran Air Mancur Unila, Selasa malam 3 Juni 2025. Aksi ini sebagai simbol kepedulian dan tuntutan keadilan atas tewasnya Pratama Wijaya Kusuma. 

Pratama tewas atas dugaan korban kekerasan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).

Sambil memegang lilin, para mahasiswa melantunkan doa untuk almarhum. Sebingkai foto Pratama di sisi bundaran menjadi pusat aksi. Mereka juga membacakan sebuah puisi yang menggambarkan peristiwa yang dialami oleh Pratama. 

Koordinator aksi, Zidan, mengatakan kegiatan ini mengenang 40 hari tewasnya Pratama Kusuma Wijaya, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila. Pratama meninggal April 2025 setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mahepel pada November 2024.

Aksi mahasiswa ini mengikuti rangkaian membakar seribu Lilin, tabur bunga serta doa bersama. Ia berharap keadilan ditegakkan dan bukan hanya digaungkan. Mahasiswa juga berharap kematian Pratama Kusma Wijaya segera terungkap sehingga keluarganya mendapatkan keadilan.

ARI IRAWAN

DPRD Lampung Utara Bentuk Panitia Khusus PJU dan PPJ

KOTABUMI (3/6/2025) – DPRD Lampung Utara membentuk panitia khusus (Pansus) dugaan penggelembungan penerangan jalan umum (PJU) dan kebocoran pemungutan pajak penerangan jalan (PPJ) oleh PLN yang merugikan pemerinta daerah.

Pembentukan Pansus PJU dan PPJ disampaikan Ketua DPRD Lampung Utara M. Yusrizal dalam rapat apripurna, Senin 2 Juni 2025. Acara dihadiri Wakil Bupati Romli, Forkopimda, dan anggota DPRD.

M. Yusrizal mengatakan pembentukan pansus untuk menyelidiki dan mengungkap dugaan kebocoran dalam pemungutan pajak penerangan jalan sehingga berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah (PAD) Lampung Utara.

Ketua DPRD sangat menyayangkan PAD dari PPJ tidak sesuai harapan. Ia ingin melihat data PLN secara gamplang dan mencarikan solusi terbaik.

Dengan adanya Pansus, Komisi II DPRD Lampung Utara dapat mengidentifikasi penyebab kebocoran pajak dan mengambil langkah-langkah korektif untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Dalam dengar pendapat beberapa waktu lalu. Manager PLN UP3 Kotabumi Abrar mengungkap data pelanggan aktif periode April 2025 sebanyak 196.925 berdasarkan jenis penggunaan dan besaran daya. Pembayaran pelanggan dipungut 10 atau 3 persen untuk PPJ secara otomatis sesuai ID pelanggan.

Pansus juga menindaklanjuti mahalnya pembayaran penerangan jalan umum mencapai Rp1,5 miliar per bulan dari 5.298 titik lampu. Dari jumlah itu hanya 1.800 menggunakan meteralisasi dan sisanya maling listrik.

PLN Kotabumi dinilai tidak transparan dalam penyetoran PPJ ke Bapenda karena tidak menyertakan data pelanggan, baik besaran maupun tagihan dan jenis meteran KWH.

DPRD Lampung Utara menilai tarif tagihan penerangan jalan umum sebanyak 5.298 titik meliputi 23 kecamatan rata-rata Rp1,5 miliar per bulan lebih mahal dibandingkan pemakaian satu rumah tangga.

ADI SUSANTO


Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya Dilaporkan ke Polisi

BANDARLAMPUNG (3/6/2025) – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila, Pratama Wijaya Kesuma, diduga mengalami kekerasan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi Mahasiswa Pencinta Lingkungan (Mahapel). Kasus ini dilaporkan ke Polda Lampung karena mahasiswa itu akhirnya meninggal dunia pada April 2025.

Ibu Pratama Wijaya Kesuma, Wirna Wani, membuat laporan polisi, Selasa 3 Juni 2025, dengan maksud kasus ini diungkap dan semua pelaku yang menyebabkan anaknya meninggal dunia dihukum seberat-beratnya.

Wirna Wani menjelaskan kronologi anaknya meninggal dunia pada April 2025 setelah mengikuti diksar Mahapel Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila pada November 2024. Anaknya mengalami luka-luka, kejang otot hingga akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan dan operasi.

Pratama saat itu minta dijemput di kampus pukul 22.00 WIB serta anaknya mengatakan lapar dan meminta beli mi ayam. Sampai rumah belum sempat makan tiba-tiba pingsan.

Sang anak pingsan berkali-kali dan menunjukkan luka-luka pada bagian tangan. Wirna Wani sempat memfoto luka-luka akibat dada dan perut ditendang serta diinjak-injak. Tangan kiri kram dan kukunya copot hingga diberi obat merah.

Pratama dirawat di Rumah Bersalin Ibu (RBI) kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bintang Amin Bandarlampung, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Abdul Muluk.

Dokter menyampaikan cedera Pratama sudah kena syaraf. Namun, Pratama melarang ibunya mengungkap kasus ini karena diancam hendak dibunuh. Menurut pengakuan anaknya sebelum meninggal, ia mengalami kekerasan fisik selama mengikuti kegiatan diksar Mahapel.

Organisasi Mahasiswa Pencinta Lingkungan (Mahapel) Unila melalui kuasa hukumnya, Candra Bangkit, membantah adanya kekerasan fisik panitia diksar kepada Pratama Wijaya Kusuma. Diksar berlangsung tiga hari sudah sesuai prosedur.

Menurut Candra, usai diksar itu Pratama masih terlihat bugar dan mengikuti kegiatan bersih-bersih serta terlihat di kampus sampai bulan Februari.

ARI IRAWAN


WNA Cina Bawa Kabur Gadis asal Lampung Barat

 BANDARLAMPUNG (3/6/2025) -  Seorang WNA asal Cina ditahan dan diperiksa Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandarlampung, dengan dugaan hendak membawa kabur seorang gadis Lampung Barat.

Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandarlampung,  Washono, Senin, 2 Juni 2025,  menyebut Xin Li, pria berusia 31 tahun itu,  masuk ke Indonesia menggunakan visa kunjungan.

WNA Asal Cina tersebut berkenalan dengan sang gadis lewat media sosial pada akhir Tahun 2024. 

Entah “ngebet” atau  memiliki maksud lain, pria berusia 31 tahun itu terbang dari negaranya ke Indonesia untuk menemui wanita masih di bawah umur itu.

Washono menyebut dari segi keimigrasian, WNA asal Cina itu menyalahi peraturan masuk ke Indonesia, dan sanksinya hanya deportasi. Namun ia tidak menutup kemungkinan pria itu juga menyalahi aturan hukum lain.

Kantor Imigrasi Bandarlampung, hingga Selasa, 3 Juni 2026, masih menunggu bukti pidana dari Kepolisian, sebelum mendeportasinya ke negeri asalnya.

ADI SUSANTO

Sapi Limosin dan Metal Laris Manis Jelang Idul Adha

BANYUMAS (3/6/2025) – Penjualan sapi limosin dan metal laris manis menjelang Idul Adha 1446 Hijriyah di Kecamatan Banyumas, Pringsewu. Omzet penjualan kali ini mencapai puluhan ekor sehingga keuntungan juga bertambah besar.

Kecamatan Banyumas, Pringsewu, menjadi salah satu sentra penjualan sapi qurban. Pedagang menyediakan sapi jenis limosin, metal, bali, dan jawa. Ternak qurban itu berukuran standar, sedang dan besar.

Salah satu pedagang, Ropingi, mengaku dagangan sapi qurban tahun ini laris manis. Ia sudah menjual 20 ekor sapi limosin dan metal. Stok sapi qurban optimis segera habis dengan sisa 12 ekor. Dibandingkan tahun lalu, omzet penjualan tahun ini naik cukup banyak.

Sapi limosin dan metal menjadi buruan pembeli dengan harga bervariasi Rp30 juta sampai Rp40 juta per ekor. Berat sapi jenis ini berkisar 4 kuintal, 6 kuintal hingga 8 kuintal.
Sapi limosin dan metal menjadi favorit pembeli karena badan besar dan dagingnya banyak. Pembeli merasa bangga mampu berkorban sapi gemuk dan besar.

Pedagang juga menyediakan sapi bali dan jawa tetapi kurang diminati. Harga sapi jenis ini lebih murah berkisar Rp15 juta per ekor tetapi badan lebih kecil dan dagingnya kurang banyak.

Pedagang tidak sembarangan menjual sapi limosin dan metal. Meski dagangan laris manis, mereka tetap menjaga kesehatan sapi sesuai persyaratan. Sapi-sapi itu sudah diperiksa petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pringsewu.

PIYAN AGUNG

Satgas TMMD Kebut Pembangunan Jalan Pekon Pemerihan

BENGKUNAT (3/6/2025) – Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0422 Lampung Barat mempercepat pembangunan jalan di Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Lampung Barat, Selasa 3 Juni 2025.

Progres pembangunan jalan penghubung empat pemangku sudah mencapai 90 persen setelah dikebut siang dan malam. Satgas bersama warga bergotong-royong menyelesaikan pekerjaan.

TMMD membangun jalan dan gorong-gorong guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat, meningkatkjan drainase dan mencegah banjir. Satgas juga membangun pos kamling untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga.

Ada juga kegiatan nonfisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, kesehatan, dan pertanian untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dandim 0422 Lampung Barat Letkol Infanteri Rinto Wijaya mengatakan pembangunan jalan Pekon Pemerihan hampir rampung dengan progres 90 persen. Program ini mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan jalan memperlancar angkutan hasil bumi hingga akses pelajar. Warga Pekon Pemerihan wajib menjaga sarana dan prasarana umum tersebut.

LILIANA PARAMITA 

Pria Paruh Baya Tewas Tercebur Sumur di Lampung Selatan

TANJUNGSARI (3/6/2025) – Seorang pria paruh baya tercebur sumur di Desa Purwodadi, Kecamatan Tanjungsari , Lampung Selatan, Senin 2 Juni 2025. Proses evakuasi selama setengah jam menemukan korban sudah tewas.

Evakuasi korban bernama Surip Saryoto berusia 52 tahun melibatkan tim SAR gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung, Polsek dan Koramil Tanjungsari, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Selatan, dan warga setempat.

Petugas turun ke sumur berkedalaman delapan meter menggunakan peralatan ekstrikasi. Pengangkatan jasad berlangsung setengah jam.

Dantim Rescuer Kantor SAR Lampung Suwiki melaporkan operasi SAR bermula dari permintaan bantuan kepada Damkar Natar, Lampung Selatan, karena adanya pria paruh baya tercebur sumur di Desa Purwodadi. Korban diduga menderita sakit.

Menindaklanjuti informasi tersebut, Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah mengirimkan satu tim rescue untuk operasi SAR. Petugas menemukan korban sudah meninggal dunia dan langsung diserahkan kepada keluarganya guna proses pemakaman.

ADE KOLA

Pensiunan Pol PP Tewas dalam Sumur Tua Pringsewu

GADINGREJO (2/6/2025) – Seorang pensiunan polisi pamong praja Bandarlampung ditemukan tewas dalam sumur tua sedalam 12 meter di RT 3 RW 1 Pekon Gadingrejo Timur, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Minggu dini hari 1 Juni 2025.

Korban bernama SP usia 79 tahun ditemukan oleh sejumlah warga. Ia memang dicari-cari karena menghilang dari rumahnya. Warga awalnya melihat jaket, sandal, peci hitam, dan senter  milik SP di dekat sumur.

Istri korban, Sukinah, sempat melihat SP keluar rumah melalui pintu belakang sekitar pukul 22.30 WIB. Karena tak kunjung kembali, sang istri khawatir dan mulai mencari keberadaan suaminya. Setelah tak menemukannya, ia meminta bantuan warga melakukan pencarian.

Sekitar pukul 01.00 WIB, seorang warga bernama Dodi menemukan sejumlah barang milik korban di dekat sumur tua sedalam 12 meter. Lokasinya berjarak 50 meter dari rumah SP.

Dodi bersama warga mencoba memastikan isi sumur menggunakan jangkar. Saat diturunkan, jangkar tersangkut pada pakaian korban. Warga bergegas menghubungi petugas BPBD Pringsewu untuk melakukan evakuasi pada pukul 03.00 WIB.

Jasad dibawa ke Puskesmas Gadingrejo. Hasil pemeriksaan medis menemukan lecet ringan bagian siku kanan-kiri dan pinggul. Luka tersebut diduga akibat benturan saat korban jatuh ke dalam sumur. Jasad diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan Minggu siang.

Ketua RT 3 Pekon Gadingrejo Timur Hadi Miharjo membenarkan tewasnya kakek SP, seorang pensiunan polisi pamong praja Bandarlampung. Korban sudah lama menderita sakit komplikasi.

PIYAN AGUNG

Warga Batu Kebayan Rehab Masjid Bersejarah Gempa Liwa

 

 LIWA (1/6/2025) -  Warga Pekon Batu Kebayan, Lampung Barat, gotong royong merehab masjid At-Taqwa Darussalam, yang dinilai bersejarah, karena sempat hancur dan dibangun kembali saat Gempa Liwa mengguncang kawasan itu pada Tahun 1994.

Ratusan warga terlibat dalam gotong royong pada Minggu, 1 Juni 2025. Selain menyumbang materi, hingga terkumpul dana sekitar Rp75 juta, mereka ramai-ramai datang, untuk merehab masjid kesayangan mereka.

Gotong royong warga tampak lebih akrab, karena selain kaum pria, ibu-ibu Pekon Batu Kebayan juga mensuport makanan, berupa nasi bungkus, kopi, dan makanan ringan.

Dimulai dari pagi, gotong royong ratusan warga mulai menampakkan hasil pada siang harinya, karena masing-masing dibagi atas pekerjaan, seperti pengadukan semen dan pengecoran.

Muhammad Bailani, pengurus masjid At Taqwa Darussalam, mengatakan mereka hanya merehab dan memperluas rumah ibadah itu, karena memiliki sejarah penting bagi warga.


Selain masjid lama hancur pada Gempa Liwa Tahun 1994, Muhammad Bailani mengatakan masjid dibangun kembali pada Tahun 1995, dengan rekonstruksi anti gempa.

Pengurus Masjid itu juga menyebut dana perluasan dan rehabilitasi diperkirakan mencapai Rp200 juta. Sedangkan uang yang terkumpul, hingga Minggu, 1 Juni 2025, baru Rp75 juta.

Peratin Pekon Batu Kebayan, Murtoyo, mengatakan, seluruh anggaran pembangunan masjid hasil swadaya masyarakat. Meskipun dana terkumpul baru separonya, ia yakin target penyelesaian dalam 2 bulan akan tercapai.

Murtoyo menyebut, selain karena semangat gotong royong, naiknya harga kopi membuat warga lebih banyak bersedekah. Ia juga yakin Pemerintah membantu anggarannya.

LILIANA PARAMITA

Rumah Nenek Ludes gegara Cucu Nyalakan Lilin di Pesawaran

 WAY RATAI (31/5/2025) -  Rumah seorang nenek ludes terbakar gegara salah satu cucunya menyalakan lilin di atas lemari di RT 2 RW 3, Dusun Kali Guha, Pesawaran Indah, Way Ratai, Pesawaran.

Casminah, sang nenek yang kini berusia 64 tahun, Sabtu, 31 Mei 2025, mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat, sehari sebelumnya.

Saat itu, sang nenek sedang ke masjid, mengikuti pengajian ibu-ibu. Ia mengetahui rumahnya kebakaran, karena diteriaki warga. Saat tiba di lokasi, bangunan semi permanen berukuran 12 x 9 itu pun sudah hampir habis.

Bahar, salah seorang putera sang nenek, membenarkan kebakaran karena salah seorang cucu mereka menyalakan lilin, menaruhnya di atas lemari, lalu pergi bermain dengan teman-temannya.

Pria, yang tidak serumah dengan ibunya itu, mengatakan, karena kebakaran berlangsung di siang bolong, api cepat merubuhkan rumah. 

Hingga api padam dan rumah rubuh, Bahar menyebut tidak ada mobil pemadam kebakaran yang datang.

PIYAN AGUNG