Wabah Corona: Harga Jagung Terpuruk Rp2.000 per Kg

TERBANGGIBESAR (26/3/2020) – Pandemi corona berdampak kelesuan produksi jagung dan industri pakan ternak di sentra hortikultura Terbanggibesar, Lampung Tengah. Harga jagung merosot hingga Rp2.000 per kilogram sejak Kamis, 26 Maret 2020.

Petani jagung kejatuhan harga pada awal panen musim tanam pertama. Harga anjlok dari Rp2.700 menjadi Rp2.000 per kilogram. Nilai jual tidak sebanding dengan biaya produksi. Petani menginginkan harga ideal Rp3.000.

Harga Rp2.000 merugikan petani. Kalkulasi biaya bibit, pengolahan, pemupukan, penyemprotan insektisida hingga panen cukup besar. Lahan satu hektare dengan bibit 20 kilogram butuh biaya Rp10 juta. Nilai ini ditambah pengeluaran insektisida pembasmi hama satu juta rupiah.

Seorang petani, Karyono, mencermati kejatuhan harga jagung karena dampak isu pandemi corona. Produksi jagung tidak terserap industri pakan ternak dalam negeri maupun pasar ekspor. Kelesuan pasar ditambah kerugian akibat serangan hama ulat grayak. Hasil panen 1.000 ton jagung masih menumpuk.

ZEN SUNARTO

0 comments:

Posting Komentar