Aksi masyarakat adat tersebut sebagai bentuk protes terhadap perusahaan perkebunan PT HIM karena mengabaikan aspirasi warga. Lima keturunan Bandardewa meminta penghentian penyadapan karet di luar lahan HGU seluas 110 Hektar, namun perusahaan tetap beraktivitas.
Korlap lima keturunan Bandardewa Rulaini mengatakan penebangan karet bukan keinginan perorangan, namun keinginan bersama. Masyarakat menginginkan pengukuran ulang lahan sengketa tetapi perusahaan tidak menggubris.
Warga adat Bandardewa, Iwan TB, mengatakan kesabaran masyarakat sudah habis. Sengketa lahan sudah berlangsung 40 tahun tak kunjung selesai. Warga hanya ditanyai keinginan lima keturunan Bandardewa saat dipanggil BPN Tulangbawang Barat beberapa hari lalu.
0 comments:
Posting Komentar