Jembatan Sport Jantung di Sumber Sari - Kemu, Waykanan

BANJIT (7/9/2022) -  Panjang jembatan gantung itu seratusan meter. Satu-satunya jalan lintas dari Kampung Sumber Sari dengan Kemu, Campang Delapan, dan Bonglai,  Kecamatan Banjit, Waykanan.

Setidaknya ada sekitar delapan ribuan warga yang bermukim di daratan yang dibelah Way Besai, yang memanjang hampir 117 kilometer di Waykanan. Mereka sudah turun-temurun bertempat tinggal di sana.

Setelah dibangun belasan tahun yang lalu, jembatan gantung itu tidak lagi mendapat perhatian. Rata-rata sudah tidak berdinding, sehingga pejalan kaki harus memilih berjalan di tengah, jangan berharap untuk berpegangan.

Adapun lantainya sudah mengangga di sana sini. Agar tidak terperosok, rata-rata pengendara sepeda motor umumnya mempercepat laju di beberapa titik.

Khusus warga jarang lewat, jembatan gantung tersebut dengan cepat memacu adrenalin dan membuat sport jantung sebelum selesai melewatinya. 

Suryadi, warga Kampung Sumber Sari, mengatakan ia belum pernah mendengar orang atau sepeda motor nyemplung ke Way Besai. Namun, barang-barang bawaan sering jatuh, dan jangan harap untuk memperolehnya kembali.

Selain satu-satunya jalan warga mengangkut hasil pertanian, jembatan gantung itu juga yang dilewati anak-anak sekolah setiap hari. 

Ahmad David, yang harus bersekolah ke SMK 2 Banjit, menyebut ia selalu dinasihati orang tua untuk kembali mengucapkan bismillah jika lewat sana. Pelajar itu selalu khawatir pada musim hujan. Lantai papan menjadi licin untuk roda sepeda motor.

Iskandar, kepala Kampung, mengatakan ia dan Bhabinkamtibmas Sumber Sari sudah sering memperbaiki jembatan gantung tersebut, terutama jika papannya mulai lepas. Namun daya tahannya tidak bisa lama.

Sang Kepala Kampung yakin ekonomi warga sekitar akan meningkat jika jembatan gantung dibangun permanen. Namun ia bingung untuk menyampaikan kepada siapa. Mereka sudah berulang kali mengajukannya ke pihak terkait, tetapi realisasi belum ada.

GIBRAN AL-FALAH

0 comments:

Posting Komentar