Kapolri menyebut masih menunggu keterangan Putri Candrawathi, isteri Fery Sambo, soal motif pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat, meski Jenderal Sigit sudah mendapatkan keterangan dari mantan Kadiv Propam tersebut.
Jenderal Sigit menyebut motif pembunuhan bisa jadi isu kesusilaan, pelecehan, dan perselingkuhan, yang terjadi Magelang. Fery Sambo diduga emosi karena mendengar laporan dari isterinya Putri Candrawathi.
Irjen Fery Sambo pada awalnya mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan. Ia tidak tahu perbuatannya sudah dibongkar Bharada Richard Eliezer. Ia juga ketahuan menghubungi eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, usai kejadian. Eks Kadiv Provam itu menjanjikan SP3 kepada Bharada Richard Eliezer, yang menembak Yoshua.
Petugas di lapangan menjadi galau karena intervensi Div Propam. Tersangka Kuat Ma’ruf kabur saat ditangkap. Brigjen Hendra Kurniawan menolak pemakaman Yosua secara kedinasan, meski akhirnya Polri memakamkan Yosua secara kedinasan di Suka Makmur, Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.
Polri telah memeriksa 97 personal, 35 di antaranya diduga melanggar kode etik, yang terdiri dari 1 Irjen Pol, 3 Brigjen Pol, 6 Kombes Pol, 7 AKBP, 4 kompol, 5 AKP, 2 Iptu, 1 Ipda, 1 Bripka, 1 Brigadir, 2 Briptu, 2 Bharada.
Enam orang perwira polisi diduga menghalangi proses penyidikan, terdiri dari Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo, dan Kompol Chuk Putranto.
Kapolri membantah ada simpanan Sambo yang mencapai 900 miliar dan berjanji menindak polisi yang terlibat dalam perjudian dan narkoba.
Usai rapat, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengonfirmasi pengunduran diri Irjen Ferdy Sambo dari kepolisian, beberapa jam sebelum sidang kode etik.
ASRORI
0 comments:
Posting Komentar