Perampokan bos sawit Edi Erianto terjadi dini hari pukul 01.30 WIB. Komplotan perampok berjumlah empat orang masing-masing tiga di dalam rumah bersenjata api dan golok serta seorang berjaga di luar. Tiga orang berperawakan tinggi atletis dan temannya bertubuh pendek. Semua pelaku mengenakan penutup muka.
Perampok masuk dengan cara mendobrak pintu belakang tanpa ketahuan tuan rumah. Tamu tidak diundang itu pertama dipergoki istri Edi Erianto, Istikalimah. Awalnya terdengar ada benda jatuh dan berniat mengecek ke dapur. Tidak disangka, perampok tahu-tahu sudah di dalam.
Tiga pelaku memaksa tuan rumah menyerahkan harta sambil mengancam. Perampok bahkan memukul kepala dan kening suami istri dengan gagang pistol hingga terluka. Edi Erianto juga dipepet dengan tempelan mata golok mengarah leher.
Tuan rumah terpaksa menyerahkan uang lebih Rp30 juta meliputi simpanan istri, tabungan anak, dan kas pembayaran sawit. Perampok masih meminta tambah dengan mengacak-acak seisi kamar. Mereka masih mencari simpanan harta seperti perhiasan dan uang simpanan lainnya. Recorder CCTV pun digondol pelaku dengan maksud menghilangkan jejak.
Edi Erianto dan Istikalimah, Selasa 31 Januari 2023, menjelaskan kronologi perampokan hingga pelaku menganiaya dengan pistol serta menggondol uang puluhan juta rupiah. Korban tidak mengenal komplotan perampok.
Tetangga terbangun mendengar sesuatu mencurigakan dari rumah Edi Erianto. Namun, mereka tidak berani mendekat karena kawanan perampok di luar mengencam dengan tembakan dua kali.
Polsek Bukitkemuning memeriksa tempat kejadian perkara begitu mengetahui perampokan bos sawit Edi Erianto. Petugas coba menyisir seputar wilayah untuk mencari jejak pelaku.
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar