Ngabuburit "Rindu tapi Cemas" di Jukubatu, Banjit, Waykanan

BANJIT (23/3/2023) -  Cuaca begitu dingin di Simpang Rejang, Kampung Juku Batu, Kecamatan Banjit, Waykanan, pada hari pertama Ramadhan, Kamis, 23 Maret 2023. Tak ada tanda akan turun hujan, tapi kabut menyelimuti kawasan perbukitan.

Di kawasan inilah sejumlah lokasi wisata bertebar, seperti Air Terjun Putri Malu, Air Terjun Pematang Rindu, Kukup Bonglai Canyon, dan air panas Juku Batu, Tak cukup sehari mengelilingi lokasi wisata di satu kecamatan Banjit itu.

Selama ini, Bukit Puncak Lawang Agung, salah satu lokasi tertinggi di Simpang Rejang, Jukubatu,  menjadi tempat ngabuburit warga Banjit Waykanan. Meski jalan ke sini baru tanah dan batu, para remaja menghabiskan waktu di sini menunggu waktu buka.

Seharusnya Bukit Puncak Lawang Agung bertambah ramai pada Ramadhan Tahun 2023 karena jalan baru selesai dibangun. Namun, musibah longsor, yang terjadi di kawasan sekitar, Jumat, 10 Maret 2023 lalu, membuat lokasi wisata ini sepi.

Setidaknya empat orang warga meninggal tertimbun longsor, ibu dan anak di Jukubatu, seorang penduduk berumur 60 tahun di Sumbersari, dan seorang pria gaek berusia 92 tahun di Cempedak, kecamatan yang sama.

Berjarak 20 kilometer dari Simpang Neki, Jalan Lintas Tengah Sumatera, Baradatu, atau sejam perjalanan, sesungguhnya lokasi ini begitu indah. Namun tangan-tangan jahil membuat bukit longsor, ada yang mencapai separo.

Di sepanjang jalan menuju Bukit Puncak Lawang Agung juga banyak tempat selvi, karena sepanjang jalan terdapat rumah-rumah panggung tua khas adat Semende dari Sumatera Selatan.

Meskipun rumah-rumah tua sebenarnya terletak di Negeri Batin, namun rumah panggung di kawasan ini sudah berusia ratusan tahun, dan umumnya terawat, karena banyak dari warga merantau, dan merehabnya jika sudah berhasil.

Entah karena rindu, terutama karena cuacanya yang selalu sejuk, sejumlah remaja dari Baradatu dan Banjit tampak berkunjung ke Bukit Puncak Lawang Agung.

Di lokasi inilah para petugas gabungan bermarkas saat mencari tiga orang yang hilang akibat bencana longsor, Jumat, 10 Maret lalu.

Namun, bagi Muhammad Fajri, salah seorang pengunjung dari Pasar Banjit, ngabuburit ke Puncak Lawang Agung tak lagi senyaman tahun-tahun sebelumnya. Mereka masih khawatir ada tanah longsor, dan kenikmatan diterpa cuaca sejuk, bisa menjadi sirna.

GIBRAN ALFALAH

0 comments:

Posting Komentar