Berada di tengah kebun, belum ada jalan, TPA Al-Aqidah didirikan oleh warga dusun Suku Tinggi 27 Januari 2017 yang lalu karena mereka ingin anak-anak belajar al-Quran.
Belum berusia 2 tahun, TPA bubar. Ustad yang mengajar di sana hengkang. Tempat pendidikan agama Islam itu tidak memungut apa pun dari dari anak-anak. Seluruh biaya sumbangan pribadi para warga yang umumnya petani.
Saat musim hujan awal tahun ini, mushola sumbangan para petani itu roboh 27 Januari lalu. Setelah TPA bubar, mushola di sana juga tidak berfungsi lagi.
Andrian, pengurus mushola, mengatakan warga kini hanya memiliki modal surat hibah. Sejak berdiri, tempat ibadah dan pendidikan Al-Quran itu tak pernah mendapat perhatian Pemerintah Desa dan Kabupaten.
M. Toha, kepala desa Wiyono yang baru, mengujungi mushola dan TPA itu, Jumat 14 Februari 2020. Ia menyatakan prihatin. Meski mengakui hal itu dosa lama pemerintahan yang lama, ia mengatakan akan mendirikan syiar Islam lagi di lokasi itu.
IWANSYAH
0 comments:
Posting Komentar