Pandemi Covid-19 Picu Kejahatan Makin Tinggi di Lampung

BANDARLAMPUNG (10/10/2020) – Pandemi covid-19 memicu peningkatan kejahatan di Lampung secara signifikan. Kasus pencurian dan perampasan makin tinggi akibat kesulitan ekonomi dan banyak pengangguran. Maraknya kejahatan sangat meresahkan masyarakat.

Kasus pembegalan sepeda motor, pencurian, perampasan ponsel hingga pembongkaran ATM merajalela. Pelaku makin nekat dan terang-terangan beraksi di tengah keramaian. Tingkat kejahatan makin menonjol  di kawasanperkotaan Bandarlampung maupun pelosok kabupaten.

Kriminolog Universitas Lampung Profesor Sunarto, Sabtu 10 Oktober 2020, menyatakan tingkat kriminalitas sebelum pandemi covid-19 sudah tinggi. Dengan maraknya wabah virus corona, kejahatan makin merajalela. Kejahatan dan pandemi memang berkorelasi.

Selama pandemi tingkat pengangguran dan angka kemiskinan meningkat akibat kebijakan pembatasan sosial. Banyak juga kasus pemutusan hubungan kerja (PHK). Masyarakat kesulitan mencukupi kebutuhyan sehari-hari. Pengangguran tidak mempunyai penghasilan untuk menghidupi keluarga. Lama-kelamaan kehabisan tabungan dan tak mampu membeli makanan. 

Pandemi copvid-19 juga memukul kegiatan ekonomi. Pasar sepi, usaha dagang tidak laku, dan utang bertambah. Kemandekan usaha mendorong timbulnya kejahatan sebagai jalan pintas.

Profesor Sunarto juga menyoroti pelepasan puluhan ribu narapidana menjelang pandemic tahap pertama. Langkah tersebut menjadi blunder. Para napi sebenarnya bisa hidup tenang jika dikelola dengan baik dalam penjara. Dengan pembebasan lebih dini, mereka menimbulkan masalah social baru.

Daerah tertentu memang memiliki kultur kekerasan. Keluarga terdiri anak-bapak hingga keponakan biasa melakukan tindak kejahatan seperti pembegalan, pencurian dan perampasan. Kasus pencurian kendaraan bahkan melibatkan kerabat perempuan.

Maraknya kriminalitas sejak pandemi covid tahap pertama hingga fase kedua memaksa aparat penegak hukum bekerja keras. Petugas dituntut menjaga stabilitas keamanan sambil menanggulangi penyebaran wabah corona.

MAULANA IBRAHIM

0 comments:

Posting Komentar