Didominasi mahasiswi, unjuk rasa berlangsung di Bunderan Unila. Mereka melepas jaket masing-masing dan meletakkannya di tengah jalan. Dengan pengeras suara, seorang orator menyebut demokrasi telah mati di perguruan tinggi tersebut.
Unjuk rasa juga terkait dengan pemindahan papan bunga yang dilakukan sejumlah satpam, diduga karena isinya mengeritik Rektorat Unila.
Yuhikul Haq, koordinator aksi, pemindahan papan bunga membuat mereka menilai Rektorat Unila anti-kritik, tidak sudi membangun komunikasi dengan mahasiswa.
Ia menyebut kekesalan mahasiswa terutama atas belum dilantiknya BEM dan DPM Unila terpilih sejak Tahun 2021 yang lalu. Mereka menganggap pemilihannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Prof. Yulianto, wakil Rektor III Unila, mengatakan ia tidak mengetahui gerakan mahasiswa, termasuk soal pemindahan papan bunga.
Soal BEM Unila belum dilantik, Yulianto menyebut pemilhannya tidak memenuhi aturan yang berlaku, sehingga mereka anggap tidak sah.
DEDI KAPRIYANTO
0 comments:
Posting Komentar