Konvoi dari berbagai arah, peserta peringatan May Day bergerak sejak pagi. Mereka umumnya naik sepeda motor berbendera organisasi, melewati sejumlah jalan, dan berkumpul di Tugu Adipura pukul 10.00.
Setelah sejam di Tugu Adipura, seratusan peserta memperingati May Day tersebut menuju Kantor Pemerintah Provinsi Lampung. Ratusan petugas sudah bersiap-siap menunggu di sana, lengkap dengan watercanon dan mobil anti unjuk rasa lainnya.
Seratusan buruh dari Serikat Pekerja Indonesia Lampung tersebut akhirnya diarahkan ke Lapangan Korpri Pemerintah Povinsi Lampung, yang juga sudah dibarikade kawat berduri. Beberapa koordinator, kemudian, berorasi soal Mayday atau tujuan mereka memperingatinya selama satu jam.
Setelah satu jam beroperasi, perwakilan Serikat Pekerja Indonesia dan Majelis Pekerja Indonesia Lampung diterima Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Lampung Qodrotul Ikhwan. Mereka menyampakan 17 tuntutan soal perburuhan, di antaranya menolak Omnibus Law UU CIpta Kerja.
Sulaiman Ibrahim, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Lampung, mengatakan, meskipun menyadari sejumlah tuntutan mereka harus diputuskan di Pemerintah Pusat, namun mereka melihat Gubernur Lampung, minimal bisa meninjau upah minimum Tahun 2022.
Qodrotul Ikhwan, Asisten I Pemrov Lampung, mengatakan ia akan menyampaikan ketujuh belas tuntutan tersebut, dengan memilah tujuannya, mulai dari Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Pusat.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar