Senyum Perajin Kolang-kaling Padangcahya, Lampung Barat

BALIKBUKIT (28/3/2023) – Senyum perajin kolang-kaling mengembang selama Ramadhan. Rezeki mengalir seiring banyaknya permintaan olahan buah aren ini menjadi isian minuman favorit seperti kolak dan es buah.

Nur Hasaini menggeluti usaha kolang-kaling di Pemangku Bedeng, Pekon Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat. Produksi kolang-kaling dengan kapasitas satu kuintal per pekan. Olahan kolang-kaling dijual ke pasar atau tengkulak.

Usaha kolang-kaling menyerap tenaga kerja informal guna proses  pengambilan bahan baku dari pohon aren, pelepasan buah dari tangkai, pembakaran dan perebusan untuk menghilangkan getah hingga pengambilan buah dan perendaman sampai siap konsumsi.

Kolang-kaling dijual ke pasar atau langsung diambil tengkulak dengan harga Rp8.000 per kilogram. Nilai ini naik dibandingkan hari biasa berkisar Rp6.000. Hasil usaha kolang-kaling cukup menambah penghasilan petani. Paling tidak mencukupi kebutuhan Ramadhan hingga Idul Fitri serta tabungan anak-anak.

Nur Hasaini sudah lima tahun menggeluti usaha kolang-kaling. Namun, kerajinan ini hanya berjalan selama Ramadhan. Pengembangan usaha selanjutnya macet karena permintaan turun drastis. Perajin juga kesulitan bahan baku dan pemasaran. Belum lagi perajin lain bermunculan menjadi pesaing.

Perajin berharap usaha kolang-kaling bukan sebatas musiman atau sambilan selama Ramadhan. Jika pemasaran terbuka, perajin bersemangat mengembangkan produksi.

LILIANA PARAMITA

0 comments:

Posting Komentar