Bocah berumur 2,5 tahun, putra pasangan Karlan dan Kartini, ditemukan tewas oleh orangtuanya sendiri. Sang anak mengambang di lubang septic tank berkedalaman dua meter dan berisi air satu setengah meter.
Kesaksian kakek Sarno dan tetangga Ali Imron mengatakan Karlan memang mencari-cari anaknya setelah beberapa saat tidak kelihatan sejak bermain pasir di rumah tetangga baru. Sandal masih tergeletak di tumpukan pasir tetapi anaknya menghilang.
Tetangga baru memang membangun rumah dan baru ditempati sehari. Para tukang masih menyelesaikan pembangunan dapur. Karena belum berfungsi, septic tank dimanfaatkan sebagai penampung air adukan semen dan pasir.
Tukang bekerja di depan rumah sehingga tidak mengetahui anak itu bermain pasir dekat septic tank. Tukang sempat melihat balita itu mondar-mandir tetapi tidak tahu jika kemudian bermain di belakang rumah.
Kasat Reskrim Polsek Gadingrejo Aipda Yosep Raynaldi menjelaskan kronologi penemuan bocah tewas di lubang septic tank tetangganya. Rumah tetangga itu masih baru dan septic tank belum berfungsi karena masih digunakan sebagai tampungan air adukan semen untuk membangun dapur.
Korban diduga lepas pengawasan ketika bermain pasir di belakang rumah tetangga. Sang bocah diduga mendekat ke lubang septic tank berjarak empat meter hingga terperosok dan meninggal dunia. Kedalaman septic tank sekitar dua meter berisi air satu setengah meter.
Pemeriksaan medis dan identifikasi tim Inafis Satreskrim Polres Pringsewu serta Puskesmas Gadingrejo menemukan luka lecet ringan bagian pipi sebelah kanan. Petugas menyimpulkan kematian anak itu murni karena kekurangan oksigen akibat tenggelam.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar