Sugiarti, warga sekitar, mengatakan pria berusia 59 tahun tersebut, pagi itu, memilih teras rumah adiknya, Amin Susanto, untuk beristirahat. Karena sudah sering, mereka sering membiarkannya, dan bahkan pernah memberinya makan.
Sekitar pukul 6.30 pagi, Sugiarti masih melihat pria bernama Herianto itu dan sempat mengeluhkan sakit di bagian perutnya. Setengah jam kemudian, sehabis belanja, ia kaget mendengar sudah meninggal.
Hadi Irawan, juga warga sekitar, mengatakan ia menjadi orang yang pertama melihat pria tersebut meninggal, saat pulang mengantar anaknya sekolah. Karena tubuhnya tertelungkup, ia curiga, mendekatinya, dan mencurigainya sudah tidak bernafas.
Warga di RT 4 RW 3, yang berada di sekitar Mushola Arrohan, Pasar Induk Pringsewu, itu pun sontak ramai. Apalagi setelah seorang petugas kesehatan memastikannya sudah meninggal.
Deden, Ketua RT 4 RW 3 Pringkumpul, Pringsewu Selatan, mengatakan jenazah warga Enggal Bandarlampung, itu, kemudian dibawa ke RSUD Pringsewu.
Mereka menyebut almarhum sering melintasi kawasan tersebut dengan membawa karung. Mereka membiarkannya karena tidak pernah menganggu warga.
Kapolsek Pringsewu Kota, Kompol Rohmadi, dalam rilisnya, menyebut petugas menemukan uang tunai 148 ribu, kalung, cincin, jam tangan, dan sejumlah potongan besi bekas di dalam tas ransel hitam yang dibawanya.
Kompol Rohmadi memastikan kematian warga Enggal itu tidak terkait perkara pidana.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar