Wito, petani tomat mengatakan, Senin, 9 September 2019, sumber satu-satunya menghidupi keluarganya berantakan, bahkan harus menghadapi ancaman lilitan utang puluhan juta rupiah. Ia belum tahu bagaimana menghidupi keluarganya termasuk membiaya satu anaknya yang kuliah dan satu lagi yang masih duduk di tingkat SMA.
Harga, kata dia, sudah demikian anjlok tapi anehnya tetap tidak laku di pasaran. Jika masih laku petani setidaknya terhibur meski modal tidak kembali.
Di Pasar Induk Sebelat, sentral pasar sayuran, harga tomat berkisar Rp2 ribu rupiah sudah melalui agen atau pengepul sayuran. Mbah Muji, pedagang setempat mengatakan, harga normal biasanya Rp5 ribu sampai Rp8 ribu rupiah per kilogram.
LILIANA P/A SIKOTRI
semoga harga tomat segera normal , dan petani tidak mengalami kerugian,,, ammiiiin,
BalasHapus