Takdir, Seniman Bernaluri Alamiah dari Bandarlampung

TANJUNGKARANG TIMUR (14/9/2019) - Takdir Ilahi atau disapa Aa di lingkungannya di Kampung Kebon Jeruk, Gang Rumpun Satu, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung. Ia menyandang kekurangan kedua tangannya, tapi memiliki semangat hidup tinggi. Keseharian beraktivitas sebagai pengrajin seni ukir kayu menggunakan ide sendiri.

Aa belajar otodidak, hanya kepada Pemilik Tunggal Semesta ini dan alam. Karena itu, karya-karyanya mengandalkan naluri alamiah, mengalir begitu saja tanpa direncanakan. Perlu waktu dan keahlian untuk menjadikan tiap karya bernilai. Ia menjalaninya sejak tahun 90-an. 

Takdir anak keempat dari 5 saudara, lahir tahun 1969, hidup mandri dan hanya menggantung hidupnya dari usaha seni itu. Dibuat mulai ukiran kayu berbentuk sepeda motor, miniatur kapal, bingkai foto, dan ukiran ayat suci Al-Quran.

Biasanya karya hanya dipasarkan melalui pesanan saja, warga sekitar pun membantu memasarkan dari mulut ke mulut. Selain terampil mengukir kayu, ia di waktu kosong membantu mengajar mengaji di lingkungan kampungnya. 

DIYON SAPUTRA

0 comments:

Posting Komentar