Ruslando, perwakilan warga dan sejumlah LSM, mengatakan mereka memergoki KM Mehad 1 dan Tongkang Partai Jaya sedang menyedot sekitar 3 mil dari Pulau Sebesi. Kapal milik perusahaan Jakarta tersebut bekerja siang dan malam.
Penyedotan terus-menerus pasir hitam di sekitar Kepulauan Krakatau, demikian Ruslando, menjadi penyebab utama longsor gunung Anak Krakatau 22 Desember 2018 yang lalu, menimbulkan tsunami, dan menewaskan ratusan warga di Lampung Selatan dan Banten.
Nelayan Pulau Sebesi juga merasakan kekurangan tangkapan setelah kapal-kapal dari Jakarta mengeruk pasir laut di kawasan terlarang eksploitasi pasir tersebut.
Ruslando mengatakan ia dan warga akan terus memantau penyedotan pasir di sana meski suasana laut dalam gelombang tinggi. LSM yang terlibat dalam penolakan tersebut antara lain: Walhi, Amakraja Wayhandak, Sentral, GMPGR, LMND, KAPI, dan IKAM.
AZIZI
0 comments:
Posting Komentar