Konsekuensi menunggu itu harus diterima, murid tiap hari belajar seperti di tengah puing. Kondisi bangunan tak layak lagi, sejak berdiri tahun 1980 sampai kini belum ada perbaikan. Dinding terkelupas lebar hingga terlihat bata merahnya, plafon bocor di mana-mana, lantai tak lagi terlihat ada keramiknya.
Zainani, Ketua Komite SDN 1 Tanjungraja mengatakan, Jumat, 15 November 2019, pihaknya sudah mengajukan kepada dinas terkait untuk mengatasi masalah itu. Tapi, hanya mendapat janji dan permintaan bersabar. Hari berganti, penantian janji tak membuahkan hasil dan bangunan pun kian memprihatinkan.
Sejumlah warga Tanjungraja seperti Rohaini dan Izami berharap pemerintah segera memperbaikinya karena menjadi tempat utama anak-anak menuntut ilmu.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar