Pencarian Nelayan Hilang di Tulangbawang Dihentikan

KUALA SEPUTIH (2/1/2021) – Basarnas Lampung tidak menemukan nelayan hilang di perairan Kuala Seputih, Tulangbawang, setelah pencarian sepekan. Padahal, penyisihan korban diperpanjang sampai puluhan kilometer. Pencarian terpaksa dihentikan karena cuaca buruk. 

Asep, nelayan berusia 20 tahun asal Indramayu, Jawa Barat, ABK KM Safari, hilang sejak Sabtu 26 Desember 2020. Korban terjatuh dari kapal dan diduga hanyut. Tim Basarnas Lampung menyisir sepanjang perairan sejak Minggu sore 27 Desember 2020 hingga Sabtu sore 2 januari 2021. Pencarian selama sepekan tidak membuahkan hasil.

Petugas bolak-balik menyisir perairan sepanjang 10 kilometer. Hari berikutnya diperpanjang hingga radius 15 kilometer. Pencarian bahkan meluas sampai jarak 25 kilometer. Korban tetap tidak ditemukan hingga sore pukul 16.00.

Ketua Tim Basarnas Lampung Rachmat Afriza menyatakan penyisiran hingga jarak 25 kilometer merupakan antisipasi jika korban terbawa arus deras. Pencarian terpaksa dihentikan karena cuaca buruk berupa angin kencang dan arus deras sungai. Meski begitu petugas masih melakukan pemantauan .

Tekong KM Safari Cardi berterima kasih kepada tim SAR gabungan atas pencarian Asep selama seminggu penuh. Petugas diakui bekerja tanpa kenal lelah meski pencarian belum membuahkan hasil.

Asep bersama ABK KM Safari bertolak dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, 8 November lalu. Cuaca buruk memaksa para pencari ikan berlabuh di Kuala Seputih, Tulangbawang, Sabtu, 26 Desember 2020. Asep makam malam pukul 20.00. Nelayan tersebut hilang setelah seorang rekan mendengar suara sesuatu jatuh ke laut bersamaan angin kencang dan sungai mengalir deras.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar