Penumpukan sampah sampai berhari-hari mengganggu pemandangan dan menimbulkan kemacetan karena luber sampai jalan. Sanpah tidak ditangani rutin juga mencemari udara dan menebar organisme penyebab penyakit. Polusi udara menjadi-jadi usai diguyur hujan.
Pedagang sembako, Imam, Selasa 29 Maret 2022, mengeluhkan buruknya penanganan sampah. Petugas membiarkan penumpukan sampah sampai berhari-hari sehingga timbul polusi lingkungan dan udara tidak sedap. Kondisi ini mengganggu pedagang maupun pengunjung pasar.
Sampah mestinya dibersihkan setiap hari. Apalagi pedagang ditarik salar Rp1.000 sampai Rp2.000 dengan tujuan menjaga kebersihan pasar. Tiga hari tidak diangkut, sampah menebar bau busuk sampai radius beberapa meter.
Pedagang pakaian, David, mengatakan tumpukan sampah merusak pemandangan dan lingkungan pasar. Telat membuang sampah bukan hanya mengganggu pedagang dan pengunjung. Pelintas pasar pun merasa tidak nyaman.
0 comments:
Posting Komentar