Dikerjakan sebuah perusahaan mulai 18 Mei 2021, proyek Taman Seribu Bunga tersebut menyisakan kerangka beton, yang direncanakan untuk membangun sejumlah kios untuk UMKM. Bangunan itu pun juga sudah diselimuti semak belukar,
Tidak tanpa aktivitas di sana sejak November 2021. Mess pekerja sudah lama kosong. Sebagian papannya, bahkan, sudah mulai dipreteli.
Mangkraknya proyek Taman Seribu Bunga Simpang Penawar itu tidak terlalu mencolok bagi orang luar yang sekilas lewat karena ditutup seng.
Beberapa bangunan tampak sudah selesai separo. Namun karena dibiarkan, lahan sekelilingnya juga sudah ditutupi semak belukar.
Abdul Latief, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Tulangbawang membenarkan mangkraknya proyek Taman Seribu Bunga tersebut karena pemenang proyek tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu yang dijanjikan.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Tulangbawang itu mengatakan pihaknya sudah memutuskan kontrak dengan pemenang tender sejak 15 November 2021 karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan 42 persen hingga 7 November 2021.
Meski putus kontrak, perusahaan pemenang sudah mengantongi uang 20 persen dari nilai proyek atau sekitar dua miliaran. Namun, Dinas PUPR menyita uang jaminan 5 persen atau sekitar 650 juta rupiah.
Abdul Latif juga menyebutkan pihaknya sudah memberikan sanksi kepada tersebut dan kini terdaftar dalam daftar hitam rekanan Pemerintah mulai 22 Desember 2021.
MAULANA IBRAHIM
0 comments:
Posting Komentar