Nurhayati, 62 tahun, warga Beringinraya, Kemiling, Bandarlampung, mengalami kerugian dagangan kue sekaligus tertipu uang palsu. Pelakunya sosok pria dengan ciri-ciri postur badan tinggi, berkendara motor Beat hitam, dan mengenakan helm serta membawa anak berusia sekitar tiga tahun.
Penjual kue ini berkeliling jalan dan gang seperti biasa. Pelaku memanggil Nurhayati dengan maksud membeli kue senilai Rp20 ribu. Pembeli bergegas meninggalkan lokasi setelah mengeluarkan selembar uang Rp100 ribu dan menerima kembalian Rp80 ribu.
Sejenak kemudian Nurhayati curiga dengan selembar uang seratus ribu. Ia meminta pelanggan kue mengecek kondisi uang palsu atau asli. Warga menduga uang tersebut palsu karena warna terlalu merah dan kualitas kertas kasar dibandingkan uang asli.
Demi menguji uang asli atau palsu, penjual kue ini coba berbelanja ke minimarket. Kasir menolak pembayaran dengan uang terduga palsu. Karena penasaran, Nurhayati mengecek langsung ke sebuah bank dan memastikan uang Rp100 ribu miliknya memang palsu.
Korban penipuan uang palsu bukan hanya penjual kue tetapi empat warung seputar Perumahan Beringinraya. Nurhayati akhirnya melaporkan penipuan dengan uang palsu ke Polsek Kemiling, Bandarlampung.
0 comments:
Posting Komentar