Hilang Tercebur di Bendungan Wayrarem Lampung Utara

ABUNGPEKURUN (3/12/2022) – Seorang petugas kebersihan tercebur masuk kuali atau cekungan Bendungan Wayrarem, Jumat 2 Desember 2022 pukul 17.30 WIB. Pencarian Basarnas sejak Sabtu pagi hingga sore ini belum menemukan korban.

Heri Sandi, 30 tahun, warga Desa Pekurun Tengah, Kecamatan Abungpekurun, Lampung Utara, dilaporkan hilang sejak Jumat petang. Kabar ini viral di media sosial. Korban diakui sebagai keluarga Kepala Desa Pekurun Tengah Aroni.

Informasi keluarga menyebut Heri Sandi Bersama temannya hendak membersihkan gulma dan rumput yang menghalangi aliran air di bibir kuali Bendungan Wayrarem. Naas tak dapat dihindari. Pria ini terpeleset dan jatuh masuk sela-sela dinding kuali dan endapan gulma.

Posisi jatuhnya Heri Sandi merupakan celah jatuhnya air bendungan. Namun, kedalaman tidak diketahui. Sesaat  terjatuh, korban tidak muncul kembali. Suasana lokasi mulai gelap. Ia diduga hilang terperosok ke bawah endapan gulma.

Kepala BPBD Lampung Utara Nozi Efialis,  Sabtu 3 Desember 2022, melalui sambungan telefon membenarkan hilangnya seorang petugas kebersihan karena terpeleset dan jatuh ke kuali Bendungan Wayrarem. Korban bersama dua rekannya membersihkan gulma sejenis eceng gondok.

BPBD Lampung Utara menghubungi Basarnas begitu menerima laporan hilangnya seorang petugas kebersihan sehabis magrib. Basarnas bersama aparat kepolisian, TNI, dan warga melakukan pencarian sejak Sabtu pagi.

Nozi Efialis menjelaskan beratnya tantangan Basarnas dalam pencarian korban. Ketebalan gulma dari atas ke bawah kuali atau cekungan sekitar delapan meter. Air bendungan masuk antara celah beton bendungan dan tumpukan gulma. Korban diperkirakan terselip dalam celah atau terperosok jauh sampai dasar.

Pengelola Bendungan Wayrarem mencoba mengurangi debit air masuk kuali dengan membuka semua pintu air menuju beberapa sungai. Proses penghentian aliran air masuk kuali butuh waktu paling cepat tiga hari. Percobaan selama lima jam hanya sanggup menurunkan debit air setinggi dua sentimeter.

Petugas mengerahkan ekskavator guna menggali titik tenggelam. BPBD Lampung Utara menjaga aliran bagian bawah sambil membersihkan gulma penghalang air agar tidak menghalangi kemunculan korban.

ADI SUSANTO

0 comments:

Posting Komentar