Kadek Suryani, gadis pembuat masker, bercita-cita tidak muluk. Ia hanya ingin mencukupi masker di kampungnya, karena hanya bisa memproduksi 20 sehari. Namun ia membagikannya gratis, dengan dibantu material dari kepala kampung setempat, Hamidi.
Memperoleh ide dari internet, gadis berusia 20 tahun tersebut menilai maskernya efisien, karena cukup mengganti tisu di bagian dalam. Kalau pemiliknya merasa kotor, kain bagian luar bisa dicuci, dijemur, dan diseterika.
Hamidi, kepala Kampung Banjarratu tak menampik masker produk Kadek Suryani. Ia menganjurkan warga sekitar memakainya, daripada stress mencari barangnya di apotek dan toko obat.
CHÈPIEN RAYDINESYA
0 comments:
Posting Komentar