Yusuf Kohar Urai Efek Herman Rajai Sendiri Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (29/2/2020) – Yusuf Kohar, calon wali kota Bandarlampung, melihat pembangunan di Bandarlampung selama 9 tahun asal jadi. Ia menyatakan hal itu saat menyampaikan visi dan misi di Kantor Partai Demokrat, Jalan Kamboja, Kebun Jeruk, Tanjungkarang Timur, Sabtu 29 Februari 2020.

Menurut wakil wali kota Bandarlampung itu, banyak ketidakberesan terjadi karena Herman HN sebagai wali kota ingin memimpin sendiri. Tidak memfungsikan wakilnya sesuai amanah Undang-Undang dan memakzulkannya bersama DPRD Lampung karena dianggap tidak “nurut” saat menjadi plt, saat suami Eva Dwiana itu mencalonkan diri jadi gubernur Lampung pada Tahun 2018.

Sesungguhnya yang terjadi, demikian Yusuf Kohar, karena ia mencairkan Tukin dan Biling Pendidikan yang tidak dibayar setahun. Ia juga tidak merekomendasi pembayaran  uang bansos yang berlebihan diberikan oleh Herman HN untuk kepentingan politik.Tidak membiarkan jabatan rangkap asisten dan kepala dinas.

Ketika ditanya soal flyover dalam visi dan misi tersebut, Yusuf Kohar mengungkap perjanjian awal dengan Herman 4 tahun yang lalu adalah melebarkan jalan. Karena dipaksakan, banyak dari jalan layang itu akhirnya bengkok-bengkok dan keriting.

Yusuf Kohar juga menyinggung soal buruknya penanganan sampah karena Herman HN tidak menyetujui pembelian truk sampah, pembangunan pipa PDAM yang hanya menggali lubang, tidak dicor; perekrutan anggota Linmas menjelang Pilkada tanpa jelas statusnya, menumpuknya sampah karena pengadaan truk pengangkut tidak direalisasikan, dan membiarkan pendidikan tak berkualitas karena gaji guru TKS masih Rp600 ribu sebulan.

JUHARSA ISKANDAR  

0 comments:

Posting Komentar