Unik, Tukang Kebun Sulap Daun Kering Jadi Lukisan

NATAR (27/11/2020) – Melukis dengan cat air? Tentu sudah biasa. Bagaimana dengan lukisan media daun coklat kering? Di tangan seorang seniman Aloysius Triwibowo, daun tersebut disulap menjadi lukisan unik, indah, dan bernilai tinggi.

Aloysius Triwibowo, 57 tahun, warga Nunyai, Rajabasa, Bandarlampung, menekuni lukisan daun coklat kering di Saung Sekar. Saung ini milik akademisi Unila, Dad Resiworo Jekti Sembodo di Jalan Jatibaru Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Seniman asal Notoyudan, Yogyakarta, tersebut lebih senang mengaku sebagai tukang kebun Saung Sekar daripada disebut pelukis. Pria dengan sapaan akrab Bowo ini belajar melukis secara otodidak. Awalnya terbelit kesulitan ekonomi tahun 2003 hingga dia berpikir mencari cara membuat sesuatu tidak berharga menjadi bernilai.

Tercetuslah ide membuat lukisan daun coklat kering. Dedaunan ini tergolong limbah dengan ketersediaan melimpah. Proses melukis dengan peralatansederhana. Selain media utama daun coklat kering ada daun bambu, cutter, gunting, lem, tripleks, dan sendok. Proses melukis kelihatan mudah, namun tidak bisa dibantu orang lain.

Tak disangka, banyak mahasiswa hingga warga seputar Saung Sekar tertarik belajar melukis media daun coklat kering. Bowo mengaku tidak pelit berbagi ilmu. Siapapun boleh belajar sesuai bakat masing-masing. Hitung-hitung, kedatangan peminat maupun penikmat lukisan menjadi sarana promosi dari multu ke mulut.

Bowo melukis tokoh-tokoh terkenal seperti Proklamator Soekarno Hatta, Presiden Joko Widodo, artis Didi Kempot, dan lukisan motif hewan. Sejumlah tokoh Lampung seperti Namoeri Anom dan mantan gubernur Sjachroedin ZP pernah dilukis. Namun, sang seniman merahasiakan harga karya seninya.

MAULANA IBRAHIM

0 comments:

Posting Komentar