Dalam video tersebut, pedagang angkringan Nyonyaa, didatangi petugas Satgas Covid-19 karena masih buka pukul 20.30, setengah jam lebih dari surat edaran Wali Kota dan Forkopimda Bandarlampung.
Sambil menerima surat, Lufti, pemilik angkringan, bertanya soal bantuan UMKM untuk pedagang seperti mereka, yang hanya bisa buka tiga jam sehari karena Bandarlampung terkena PPKM Darurat dan zona merah.
Pertanyaan itu membuat seorang polisi marah dan menyebut hal tersebut bukan urusan mereka. Pedagang angkringan juga emosional dengan mengatakan ia bukan kriminal, tidak menjual ganja, dan tetap buka warung karena menghidupi keluarga.
Lufti, pedagang angkringan, mengatakan, saat itu mereka sudah close order, namun sejumlah tamu masih duduk. Ia tidak enak hati mengusirnya.
Peristiwa tersebut berakhir dengan saling minta maaf dengan petugas TNI dan Satgas, tetapi tidak dengan polisi yang membentak.
DANDI SUCIPTO
0 comments:
Posting Komentar