Peternak dan pedagang daging sapi mengalami nasib berbeda. Peternak menikmati keuntungan seiring kenaikan harga sapi impor. Pedagang daging sebaliknya terbelit harga Rp120 ribu per kilogram. Dengan harga sapi hidup Rp50 ribu, harga daging idealnya naik menjadi Rp140 ribu.
Namun, harga daging sulit naik karena terdampak pandemi covid-19. Selama wabah corona permintaan daging merosot. Pengusaha kuliner kelas restoran, rumah makan hingga pedagang tenda pinggir jalan tidak bisa jualan karena berbagai keterbatasan dan bahkan penutupan sementara
Pengurus Kelompok Ternak Sapi Setupih Agung Siamun mengakui beda nasib peternak dan pedagang daging. Harga sapi naik karena mengikuti tolok ukur ternak impor. Harga daging sebaliknya terbelit harga stagnan gegara jaringan penjualan hinbgga konsumen anjlok selama pandemi covid-19.
Rahman Amien, peternak sapi Seputih Agung, menekankan status Lampung Tengah sebagai lambung ternak Lampung. Pemerintah mestinya merangsang peternak dengan berbagai program guna meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak.
0 comments:
Posting Komentar