Awalnya cuma satu dua orang. Namun, belakangan ini menjadi banyak. Mereka cukup ditandai dengan saung-saung di pinggir jalan atau pantai dan batu-batu split yang siap pakai di dalam karung.
Sambil memecah batu, emak-emak Pekondoh dan Putihdoh umumnya membawa serta anak. Kadang-kadang juga ditemani keluarga yang lain. Mereka memindahkan obrolan wanita di bawah saung-saung itu.
Harga batu split standar, Rp180 ribu perkubik. Mereka panen jika ada pembangunan jalan atau gedung di daerah Cukuh Balak. Meski lebih banyak menerima penghasilan satu dua kubik dari warga sekitar.
YUNADA YAMIN.
0 comments:
Posting Komentar