Sejam di Kawah Gunung Anak Krakatau yang Panas

KUNJIR (6/2/2020) – Mulai senyap dari letusan, setidaknya 8 warga Kunjir, Lampung Selatan, yang umumnya nelayan, mencoba singgah ke Gunung Anak Karakatau, Kamis, 6 Februari 2020. Mereka sempat berjalan-jalan di kawah selama sejam, dan bahkan merendam kaki di danaunya.

Rowi dan Daniel Hidayat,  dua dari warga yang berangkat, mengatakan mereka tadinya mencari ikan. Melihat banyak nelayan singgah di pinggir Gunung Anak Krakatau, rombongan mencoba naik ke kawah, yang tingginya kini sekitar 100 Mpdl, setelah sebelumnya rata dengan laut saat longsor dari ketingggian 328 Mpdl dan menimbulkan tsunami, menewaskan 437 penduduk di Lampung dan Banten pada 22 Desember 2018.

Menurut Rowi, suhu di kawah sangat panas, bau belerang menyengat, sesekali muncul letusan, air danau terus bergejolak, namun ketika beberapa dari mereka mencelupkan kaki di sana suhu badan terasa nyaman.

Terus meletus, membuang material ke daerah sekitarnya, tidak ada tanda kehidupan di gunung Anak Krakatau. Tak ada lagi pohon cemara yang dulu bisa menjadi tempat bernaung sebelum longsor 22 Desember 2018 yang lalu.

Namun ikan tetap banyak, termasuk di perairan berwarna cokelat sekitar kawah. Mereka sempat memancing dan membawa beberapa ke rumah.

AZIZI 

0 comments:

Posting Komentar