Pemda Pringsewu Lupakan Jasa Seorang Ulama

AMBARAWA (6/3/2020) - Jalan sepanjang 1 kilometer tak terurus, hanya dari tanah liat melintasi sawah dan ladang, bisa menimbulkan pertanyaan dan gugatan kepada Pemerintah Daerah Pringsewu. Padahal akses itu menjadi tumpuan orang banyak, warga maupun tamu dari berbagai daerah.

Di ujung jalan, tepatnya di sebuah bukit ada makam seorang tokoh yang pernah berjasa saat hayatnya. KH A Rais Abdillah Al Haffidz. Ulama juga dikenal tokoh kabupaten. Peziarah datang ke makamnya untuk mendoakannya, tapi tak dibarengi bantuan pemda untuk memberikan layanan terbaik bagi tamu, yakni kualitas infrastruktur.

Jalan berkualitas buruk itu memunculkan pertanyaan penghargaan dari pemerintah untuk orang yang pernah punya andil semasa hidupnya. KH Rais juga pendiri Pondok Pesantren 
Tahfidzul Quran Matlaul Huda.

Indikator jalan tanah itu selalu mengemukakan gugatan tentang tanggung jawab pemerintah kepada rakyatnya. Tanggung jawab kemakmuran dan kesejahteraan, salah satunya siapkan infrastruktur yang baik. 

Karena jalan buruk, peziarah dari luar daerah yang biasanya menggunakan bus pariwisata, harus berjalan kaki. Kendaraan tak bisa lewati jalanan sempit, hanya sampai di jalan raya utama. 

Para santri Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Matlaul Huda yang paling terkena getahnya mencicipi jalanan. Tiap hari mereka berhadapan dengan debu atau lumpur. 

MAULANA AS/HERI

0 comments:

Posting Komentar