Dampak Corona: Kedelai Mahal, Industri Tahu Lesu

SEPUTIH AGUNG  (13/4/2020) – Pengusaha tahu Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah, terpukul lonjakan harga kedelai dari Rp6.500 menjadi Rp8.600 per kilogram. Kapasitas produksi turun drastis dan kondisi pasar lesu karena pandemi corona.

Industri tahu menjerit begitu harga kedelai impor melambung sejak awal Maret. Stok bahan baku makin sulit sejak merebak virus corona. Pengusaha mengurangi  kapasitas produksi  50 persen. Bahan baku semula 2,5 turun merosot 1,25 kuintal. Karyawan pun dirumahkan separo.

Siasat penanggulangan dampak lonjakan harga kedelai ternyata tidak berarti. Kondisi pasar pun lesu karena konsumen takut belanja. Langganan kantin dan warung seputar sekolah berhenti lebih dahulu bersamaan libur belajar-mengajar.

Seorang pengusaha, Pitoyo, mengeluhkan industri tahu dan tempe terjepit harga kedelai maupun kelesuan pasar. Ia berharap pemerintah cepat menstabilkan harga bahan baku sebelum usahanya gulung tikar.

ZEN SUNARTO

0 comments:

Posting Komentar