Pemkab Lampung Utara Coba Naikkan Harga Singkong

KOTABUMI (13/10/2020) – Petani singkong Lampung Utara terpuruk akibat kejatuhan harga bersamaan pandemi covid-19. Harga singkong terjun bebas menjadi Rp750 sampai Rp850 per kilogram. Kesengsaraan bertambah karena petani masih menanggung ongkos cabut dan angkutan pabrik. 

Mirisnya lagi penurunan harga jual singkong diperparah dengan nilai potongan. Petani jadi serba salah. Singkong membusuk jika tidak dipanen, namun kerugian menumpuk jika harga kurang dari seribu rupiah per kilogram. Dinas Pertanian Lampung Utara tengah berkoordinasi dengan pengusaha . Kalau pun harga tidak dapat naik, petani setidak-tidaknya masih mendapatkan insentif keuntungan.

Salah seorang petani singkong, Wagiman, mengakui nilai jual singkong saat ini hanya Rp840 per kilogram.  Nilai tersebut jauh dari harapan keuntungan. Petani lama menunggu puncak panen, namun penjualan singkong sulit balik modal.

Kepala Dinas Pertanian Lampung Utara Sofyan mengatakan pengusaha atau pemilik pabrik singkong didesak memberikan jaminan harga menguntungkan kepada petani singkong. Posisi pengusaha dan petani sama-sama sulit. Masa panen harga jatuh, sementara stok eskpor masih banyak.

ADI SUSANTO

0 comments:

Posting Komentar