Masjid Imaduddin Jadi Transit Nyaman di Jalinbar Lampung

SEMAKA (05/06/2021) – Masjid Imaduddin Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, menjadi lokasi transit favorit pengendara di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera. Pelintas menunaikan sholat hingga istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan jauh.

Masjid berarsitektur rumah tradisional Lampung ini memiliki lahan parkir luas dan bersih. Ada juga  sebuah kolam berukuran sekitar 100 meter persegi. Sumber air dari kaki pegunungan Bukit Barisan Selatan membuat bak mandi tidak pernah berhenti mengalirkan air segar. Musim kemarau sekalipun air selalu melimpah.

Pelintas senang mampir bukan hanya ingin menunaikan sholat. Mereka juga beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh. Pengendara asal Bandarlampung tujuan Pesisir Barat, Lampung Barat atau Bengkulu senang beristirahat di sini. Begitu juga pelintas antarprovinsi dan Pulau Sumatera-Jawa betah mampir.

Anasrulloh, pengurus Masjid Imaduddin, menyambut pengunjung atau pelintas dengan ramah. Ia mempersilakan pengunjung beristirahat sambil menikmati kopi gratis. Banyak pula pelintas mengisi baterai handphone usai sholat. Masjid memang menyediakan termos air panas, kopi, dan gula. 

Para pengunjung dipersilakan meracik kopi sendiri sesuai selera. Semua fasilitas tersebut gratis alias tanpa bayar. Tersedia juga sejumlah kedai makanan dan minuman ringan atau oleh-oleh di samping halaman masjid. Pengunjung bisa membeli sebagai bekal perjalanan berikutnya.

Pelintas asal Padang, Sumatera Barat, hingga Jawa Timur, merasa menemukan tempat istirahat sangat nyaman. Begitu banyak pengendara ingin beristirahat hingga kendaraan luber ke jalan terutama periode mudik lebaran.

Masjid Imaduddin seluas 200 meter persegi dibangun tahun 2008 berdasarkan program Satu Kabupaten Satu Masjid dari Pemerintah Provinsi Lampung dengan dana awal Rp300 juta. Pembangunan sampai tahap akhir menghabiskan biaya hampir satu miliar.

Menurut Anasrulloh, masjid sengaja dibangun di pinggir Jalan Lintas Barat Sumatera ruas Pekon Way Kerap mengingat banyak pelintas membutuhkan tempat sholat sekaligus beristirahat. Pengunjung datang dan pergi silih berganti hingga pengurus menjadwalkan piket kebersihan 24 jam.

DEDI NOVRIANZA

0 comments:

Posting Komentar