Bandarlampung: Seumur-Umur dengan Sampah dan WC Laut

BANDARLAMPUNG (30/8/2021) – Di daerah lain, rumah di atas laut umumnya menjadi tempat wisata dan dikunjungi pelancong, tetapi di Bandarlampung, seumur-umur tetap menjadi muara sampah dan tanpa fasilitas MCK yang baik.

Kawasan permukiman berbaur sampah dan tanpa septic tank bisa dijumpai di Kangkung, Bumiwaras, Bandarlampung, terutama di RT 15 dan 19. 

Khusus sampah, jika dilihat dari jenisnya, berasal dari warga yang tidak tinggal di pesisir, yang dibuang lewat sungai, dan mutar-mutar di pinggir laut, diombang-ambing angin, dan volumenya bertambah jika sedang pasang.

Rosnaini dan Rona mengatakan mereka sudah terbiasa dengan sampah, termasuk bau menyengatnya. Keduanya menganggap sebagai risiko nelayan yang berpenghasilan rendah dan tidak mampu membeli lahan yang layak untuk tempat tinggal. 

Mereka bertahan di pinggir laut karena dekat dengan tempat mencari nafkah. Seandainya pun ada lahan di lokasi lain, penghasilan sebagai nelayan tidak mencukupi biaya transportasi.

Selain sampah, ratusan warga di Kangkung juga tanpa WC yang limbahnya terbuang ke septic tank. 

Ramidi, warga sekitar, mengatakan Pemerintah pernah membangun WC umum, tetapi tidak dipakai karena tanpa fasilitas air dan lokasinya terlalu ramai. Warga pun akhirnya tetap memilih WC nyemplung ke laut.

Ketua RT 15 Nuraini memperkirakan hanya 50 persen warganya yang memiliki septic tank. Sedangkan Ketua RT 19 Awit  menyebut 87 dari 117 rumah membuang ke sungai atau laut.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar