Bus 32 Penumpang Masuk Jurang di Tanjakan Mayit, Pesisir Barat

BENGKUNAT (17/5/2022) -  Sebuah bus yang mengangkut 32 warga Bandarlampung masuk jurang di Tanjakan Mayit, Jalan Lintas Barat, Pemerihan, Bengkunat, Pesisir Barat, pukul 13.00, Selasa Siang, 17 Mei 2022. Mereka hendak melancong ke Krui, menginap di sana, dan berencana pulang lewat Liwa dan Bukit Kemuning.

Kepanikan begitu terasa di kawasan Tanjakan Mayit saat warga yang lewat dan petugas mengevakuasi ketiga puluh warga Bandarlampung dari jurang sedalam 20 meter. Mereka mengangkutnya satu per satu dengan tandu buatan, yang terbuat dari kayu, yang ditebang dari pepohonan sekitar.

Warga dan petugas kesulitan mengevakuasi karena umumnya para penumpang berusia paro baya atau sepuh. Ada dari mereka yang terlempar dari bus, ada juga yang masih berada di dalam, dan sebagian lagi terperosot ke jurang yang lebih dalam.

Bus beroda enam bermerak Penantian Utama dan berpelat BE 7030 FU ringsek berat. Bodinya hancur mulai dari bagian kanan hingga kiri dan kanan. Hampir seluruh kaca pecah karena angkutan umum tersebut jungkir balik saat masuk jurang.

Setelah evakuasi dari dalam jurang, kepanikan juga sangat terasa di Puskesmas Bengkunat, Pesisir Barat. Seluruh ranjang di bagian dalam penuh. Sebagian ditempatkan di bagian luar. Sebagian lagi menunggu di dalam mobil yang mengangkut mereka dari lokasi.

Ketigapuluh warga Bandarlampung diangkut dengan kendaraan bak terbuka, kendaraan polisi, ambulans, dan sejumlah kendaraan lain. Seluruhnya mengarah ke Puskesmas Bengkunat Belimbing, Pesisir Barat.

Hingga pukul 16.00 sore hari, seorang dari penumpang dinyatakan meninggal saat dibawa ke Rs Bengkunat Belimbing.  Ia seorang wanita bernama Nariati Zen, berusia 57 tahun, bertempat tinggal di Kedamaian, Bandarlampung.

Tiga orang lainnya yang luka berat masing-masing Mike Tati, Ramli, dan Haryanti, berusia 61, 65, dan 60 tahun. Ketiganya  dirujuk ke RS Urip Sumoharjo, Bandarlampung.

Lainnya luka ringan. Masing-masing Uminah, 60 tahun, Yanto, 49 tahun, Nuraini, 65 tahun   Yanti, 53 tahun,  Anzurya Beti, 58 tahun,  Emalia, 46 tahun, Yaya Hidayati, 53 tahun , Ema Elfiana, 26 tahun, Rusli Anjar, 72 tahun,  Ami Maryati, 59 tahun, Maryami, 62 tahun.

Penumpang bus lainnya yang luka ringan Atmala ahyar,  Mastika, 59 tahun, Dinda Zen, 26 tahun, Nur bin Yahya, 59 tahun, Tumaidah, 55 tahun,  Herawati, 66 tahun, Roi H. 63 tahun,  Maimunah, 58 thn, Ani Nurdiani, Gustam, 64 tahun, Zaitunani, 62 tahun, Rafika Wahyuni, dan Nurlela.

Nurdin Yahya, salah seorang penumpang, menyebut seluruh penumpang masih satu keluarga, bermaksud melancong ke Pesisir Barat dan Lampung Barat, dengan mengambil jalur Bandarlampung, Kotaagung, Krui, Liwa, Bukit Kemuning, Lampung Utara, dan kembali ke Bandarlampung.

Saat menanjak di Tanjakan Mayit Jalan Raya Pesisir Barat, persis di tikungan Pemerihan, Nurdin menyebut  bus kesulitan menanjak dan pengemudi mengubah perseneling dari gigi dua ke gigi satu. Saat itulah bus terperosok masuk jurang sedalam 20 meter.

Bus PO Penantian Utama BE 7030 FU dikemudikan Firdaus, warga  Jalan Dam Argaguruh, Bumiagung, Tegineneng, Pesawaran, berusia 49 tahun. Keneknya Imanuel Gabriel Walean, warga Cempaka 3, Waykandis, Bandarlampung, berusia 20 tahun.

Hingga pukul 19.00, malam Rabu, 17 Mei 2022, sebagian penumpang masih di Puskesmas Bengkunat Belimbing, sebagian lagi sudah dibawa ke Bandarlampung, termasuk salah seorang wanita yang meninggal.

DEDI NOVRIANZA DAN YUAN ANDESTA

0 comments:

Posting Komentar