Harap yang Tak Kunjung Anak Disabilitas Pringsewu

PRINGSEWU (19/6/2022) -  Namanya Muhamad Rizki. Usianya kini 14 tahun. Ia sudah lama menjadi yatim piatu dan kini tinggal bersama kakaknya di Dusun Sukamaju, Pekon Mada Raya, Pagelaran Utara, Pringsewu. 

Lahir tanggal 21 April 2008 lalu,  Rizki menyandang tiga jenis disabilitas. Kedua kaki hanya sampai paha, tangan hanya sampai siku, dan lidah tenggelam di tenggorokan.

Rizki tak bisa tumbuh seperti anak yang lain. Ia hanya bisa bermain dengan anak-anak kakaknya. Pernah mengenyam pendidikan TK sejenak, tetapi karena pernah terjatuh, ia tidak ingin belajar sekolah formal lagi.

Dengan ponsel milik kakaknya, Rizki belajar sendiri, mulai dari berbahasa Indonesia, matematika, dan pengetahuan lain. Ia mengotak-atik barang elektronik itu dengan menyatukan siku dengan pahanya.

Sedihnya, sang kakak hidup pas-pasan. Suaminya hanya bekerja serabutan. Mereka hanya bisa memberikan kebutuhan pangan, tidak bisa menyekolahkannya ke tempat khusus.

Inem, sang kakak, termasuk penerima PKH dan bansos. Namun sejak Ramadhan lalu, bantuan terputus. Ia sudah berulang kali mengecek ATMnya, saldonya nihil.

Haryadi, kepala Pekon Madaraya, Pagelaran Utara, Pringsewu, menyebut pihaknya sudah berusaha membantu Rizki dan keluarga papa itu. Namun ia melihat Pemerintah Kabupaten, Provinsi, atau Kementerian lebih mampu, terutama untuk menyekolahkannya, karena Pringsewu memiliki fasilitas tersebut.

ASRUL DAN AGUNG 

0 comments:

Posting Komentar