Hingga Jumat, 10 Desember 2021, Febriansyah, anak berusia 9 tahun tersebut, masih rawat jalan di rumah. Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Sripurnomo itu masih merasakan nyeri, seperti ditusuk. Ia tinggal bersama neneknya karena orang tuanya mencari nafkah di Jawa.
Isnani, kepala Dusun 4 Sripurnomo, mengatakan, pagi sekitar pukul 10.00, putera pasangan Rohendri dan Marya tersebut mandi dengan tiga temannya sebaya di pinggiran Sungai Semaka, yang hanya berjarak belasan meter dari rumah mereka.
Saat sedang asyik mandi, tangan Febriansyah disambar buaya. Bocah itu melakukan perlawanan hingga berputar-putar ke tengah sungai.
Melihat Febriansyah dibawa ke tengah sungai, ketiga temannya menolong dengan berenang ke tengah, menendang buaya, hingga binatang melata itu melepaskan gigitannya.
Rojanah, sang nenek, mengatakan ia sedang di sawah saat cucunya diterkam buaya. Ia menjadi panik dan segera ke Puskesmas melihat bocah berusia 9 tahun itu dijahit 25 kali dan digips di bagian tangan.
Hingga Jumat, 10 Desember 2021, bocah berusia 9 tahun itu masih ramai dikunjungi warga dan teman-temannya. Orang tuanya pun dalam perjalanan pulang dari Jawa.
HARDI SUPRAPTO
Serba susah di bunuh hewan dilindungi ,,gak di bunuh malah mau bunuh manusia,,,tolong dinas terkait beri solusinya buaya mu itu
BalasHapusAlhamdulillah masih selamat
BalasHapus