Kapal Keruk milik PT Sinar Tri Tunggal Perkasa malah sudah operasional dan penuh pasir. Dalam situs perusahaan, mereka malah sudah promosi sebagai penyedia pasir laut untuk reklamasi, dengan cadangan pasir sungai 16 juta M3 dan pasir laut 28 juta M3.
Kardi, salah seorang nelayan, mengatakan, dalam pertemuan sebulan lalu, warga menolak operasional kapal pengeruk pasir Sungai Tulangbawang dan perairan laut Kuala Teladas tersebut. Kegiatan tersebut akan merusak ekosistem sekitar dan membuat ombak tanpa rintangan, terutama di saat musim angin timur.
Nelayan itu juga melihat kerja sama Dinas Perhubungan dengan PT Sinar Tri Tunggal untuk kepentingan bisnis semata. Mereka membayar sebagian warga Rp100 ribu agar menyetujui Sungai Tulangbawang dan Kuala Teladas dikeruk.
Usai meresmikan, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo mengatakan Pemprov tidak bisa memuaskan seluruh pihak karena Pemprov Lampung peroleh keuntungan dari sana.
MAULANA IBRAHIM
0 comments:
Posting Komentar