Anak-anak sambil bermain mengelilingi api, para orang tua bergembira diiringi rebana melantunkan syair pujian kepada Sang Pencipta.
Tradisi Malaman, warga setempat menyebutnya, sudah dijalankan entah sejak kapan. Tapi, itu diyakini sebagai bentuk suka cita dan bersyukur menyambut Idul Fitri. Pembakaran batok kelapa dengan cara ditusuk atau dibolongkan tengahnya dengan kayu, setinggi dada orang dewasa. Batok kelapa ditancapkan di depan rumah.
Warga mengatakan kegiatan tersebut salah satu budaya bentuk syukur Ramadhan telah dijalani dan mendekati kemenangan dengan perayaan Idul Fitri.
"Saya sangat mendukung kebudayaan ini dan ini jadi tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melestarikannya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat Bulki Basri, Selasa malam, 4 Juni 2019.
Ketua Karang Taruna Lampung Barat Akbar mendukung pelestarian tradisi ini, karena bisa mempersatukan warga.
A SIKOTRI/LILIANA P






0 comments:
Posting Komentar