Bagi orang Bali, ngaben merupakan suatu ritual untuk mengembalikan ruh leluhur ke tempat asal nya. Hampir seluruh warga Pulau Dewata di Kecamatan Banjit meninggalkan kesibukan duniawi demi ritual mengantar kerabat kepada sang Hyang Wiidi Yasa.
Ngaben sering juga disebut pelabon kepada mereka yang sudah berpulang. Dalam ritual tersebut, keluarga dapat membebaskan arwah dari ikatan-ikatan duniawi untuk selanjutnya menuju nirwana dengan prosesi pembakaran.
Kegiatan ngaben diawali dengan iring-iringan rombongan dari rumah keluarga yang diabenkan menuju tempat pembakaran mayat. Mereka juga membawa hewan ternak dan hasil bumi untuk persembahan. Tempat pembakaran berlangsung di Dusun Talang Lele, Kampung Bali Sadhar Selatan.
Nengah Sute, ketua adat Karya Darma, mengatakan prosesi tersebut adalah pitrianye atau ngaben atau pembakaran mayat. Abunya kemudian disembahyangkan, dihanyutkan di sungai, diambil lagi untuk acara linggihan, dan berakhir dengan ngoras.
GIBRAN ALFALAH
Posting Komentar