Pekebun bernama Gunarso, umur 60 tahun, ditemukan di kawasan hutan TNBBS berjarak sekitar 1,1 kilometer dari batas desa terdekat. Keluarga bersama petugas gabungan Resort Suoh, Polsek BNS, Koramil Batu Brak dan warga setempat menemukan jasad Gunarso Kamis petang pukul 18.30 WIB.
Petugas melakukan evakuasi dari kawasan hutan sekitar pukul 22.30 WIB. Jasad dibawa ke Puskesmas Srimulyo, Kecamatan Suoh, guna proses visum. Tubuhnya terdapat luka berat dengan kondisi mengenaskan di bagian kepala, punggung sampai kaki. Korban diduga meninggal dunia akibat dimangsa harimau Sumatera.
Camat Suoh David Jakson menyampaikan tewasnya Gunarso akibat serangan harimau di jalan menuju kebun dekat hutan TNBBS. Di sekitar lokasi penemuan jasad terdapat banyak jejak tapak kaki harimau dan ceceran darah.
Gunarso berpamitan ke kebun Kamis pagi pukul 08.30 WIB. Hingga sore pukul 17.30 WIB tak kunjung pulang. Adiknya menyusul dan sekitar 200 meter dari kebun hanya melihat motor, sepatu, dan golok. Gunarso tidak ditemukan dan segera dilaporkan ke Polsek Suoh.
Petugas bersama warga melakukan pencarian. Gunarso ditemukan meninggal dunia dengan kondisi luka berat bekas cakaran dan gigitan di sekujur tubuh.
Keesokan harinya petugas gabungan TNBBS, peratin dan babinsa Sumberagung, WRU, WCS, satgas sahabat satwa Sumberagung dan Lembah Suoh beserta keluarga terjun ke tempat kejadian perkara (TKP).
Tim gabungan memeriksa tanda tanda keberadaan harimau Sumatera seperti tapak kaki panjang lima sentimeter dan lebar enam sentimeter. Ada juga sepatu hanya sebelah milik Gunarso. Petugas memasang kamera trap.
LILIANA PARAMITA
Posting Komentar