Tukang rongsok Eko Aji Pangestu awalnya mencium aroma tidak sedap di bawah jembatan dekat Rumah Sakit Urip Sumoharjo tersebut. Penelusuran sumber bau mengarah ke bungkusan plastik hitam tersangkut ranting. Makin didekati, aroma busuk bertambah menyengat. Bungkusan itu awalnya dikira bangkai binatang seperti kucing atau tikus.
Eko penasaran sehingga berinisiatif membuka bungkusan plastik hitam. Ternyata ada sosok jasad bayi perempuan berselimut kaos merah. Tukang rongsok sontak kaget hingga ia letakkan kembali temuan itu ke tempat semula. Jasad bayi diduga baru lahir dua atau tiga hari karena masih ada ari-ari.
Penemuan jasad bayi di bawah jembatan Jalan Urip Sumoharjo Wayhalim Permai menggegerkan warga sekitar. Warga menduga-duga sosok bayi sengaja dibuang orangtuanya. Namun, sulit mengetahui identitas pelakunya.
Warga melaporkan temuan jasad bayi ke aparat kelurahan dan polisi. Petugas membawa jasad ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandarlampung.
Eko Aji Pangestu hampir setiap hari menyusuri Sungai Wayhalim berburu rongsokan. Barang-barang rongsok seperti kaleng dan botol plastik ada saja terbawa aliran sungai. Apalagi sehabis banjir beberapa hari lalu. Ia tidak menyangka menemukan jasad bayi perempuan. Ini merupakan pengalaman pertama sejak tekun mencari rongsok.
ARI IRAWAN
Posting Komentar