Scan tiket eror di Dermaga pejalan kaki serentak ke seluruh mesin yang ada, dengan tulisan: Mohon Maaf, vending ini tidak dapat digunakan, vending out of service.
Saat penumpang mulai gelisah, para petugas akhirnya melayani para pemudik pejalan kaki dengan manual. Akibatnya antrean pun tidak terelakkan. Kepadatan di terminal pejalan kaki pun semakin padat hingga malam.
Ambahul, seorang pemudik dari Lampung Timur, mengatakan, sejak hendak menyeberang dari Merak, dan setelah itu kembali dari kampung halaman, ia melihat pelayanan mudik tahun ini menjadi yang terburuk.
Pemudik dari Lampung itu menyebut ia juga mengalami antrean panjang di Merak. Saat pulang kembali ke Jawa Barat, kendaraan yang ditumpanginya banyak dialihkan, dan macet sebelum masuk Bakauheni.
Yang membuat ia lebih jengkel, begitu masuk Bakauheni hendak scan tiket, eror pula.
Anwar, juga pemudik asal Lampung Timur, juga mengalami hal yang sama. Pekerja di Tangerang ini melihat tidak ada terobosan dari pihak mana pun untuk membuat pemudik lebih nyaman dari tahun ke tahun.
Warga Tangerang itu mengatakan, karena pulang hampir setiap tahun, masalah scan tiket eror sudah sering sekali terjadi pada saat arus balik.
ROY SHANDI
Posting Komentar