Mahasiswa yang datang berjumlah puluhan, yang berasal dari berbagai unsur perguruan tinggi di Lampung Utara, sedangkan jumlah petugas mencapai ratusan.
Kericuhan akhirnya diredam oleh pimpinan kedua belah pihak, setelah Ketua DPRD Lampung Utara Wansori dan Kapolres AKBP Tedy Rachesna menyepakati dialog dengan mahasiswa, di luar gedung wakil rakyat tersebut.
Ketua HMI Lampung Utara M. Yosep mengatakan mereka unjuk rasa ke DPRD untuk menuntut berbagai hal. Selain tapera, juga mempertanyakan kelangkaan gas melon dari pasaran, dan keduanya dinilai hanya membebani rakyat kecil.
M. Yosep juga mengatakan mahasiswa mendesak pemerintah untuk segera menghentikan komersialisasi pendidikan dan menolak permenristekdikti nοmor 22 tahun 2024.
Didampingi Kapolres AKBP Tedy Rachesna, Ketua DPRD Wansori mengatakan mereka menerima aspirasi mahasiswa dan akan meneruskan ke lembaga terkait.
ADI SUSANTO
Posting Komentar