TANJUNGRAYA (5/9/2024) – Seorang balita asal Desa Muara Tenang Timur, Kecamatan Tanjungraya, meninggal dunia di Rumah Sakit Ragab Begawe Caram Mesuji, setelah telantar satu jam. Jenazah terpaksa dibawa pulang dengan mobil pribadi karena orangtuanya tidak mampu membayar ambulan.
Balita bernama Alisia Candani, putri pasangan Sri dan Karwiyah meninggal dunia Rabu 4 September 2024 pukul 17.00 WIB. Pasien ini dibawa ke rumah sakit atas saran paramedis Puskesmas Tanjungraya. Bayi Alisia kehilangan banyak cairan sehingga butuh perawatan intensif.
Ibunda bayi, Karwiyah, mengatakan tiba di rumah sakit pukul 16.00 tetapi anaknya tidak segera mendapatkan penanganan medis karena belum memiliki BPJS kesehatan. Sesuai pesan puskesmas, pasien bayi butuh perawatan mendesak meski proses BPJS kesehatan baru selesai tiga hari.
Satu jam kemudian Alisia dibawa masuk ruang perawatan. Pasien ini mendapatkan penanganan oksigen, laboratorium, dan rontgen.
Paman almarhum, Ngadi, kecewa dengan pelayanan rumah sakit. Ia melihat oksigen sempat dilepas oleh petugas sehingga pernafasan keponakannya tersengal-sengal. Atas kejadian itu, petugas baru menghubungi dokter.
Kondisi balita Alisia sudah kritis tetapi kedatangan dokter juga lama dengan dalih banyak pasien. Begitu dokter masuk ruangan, sang bayi sudah meninggal dunia.
Jenazah balita terpaksa dibawa pulang dengan mobil pribadi milik mantan bupati Mesuji, Khamami, karena keluarga tidak memiliki uang untuk ongkos ambulan.
Petugas Rumah Sakit Ragab Begawe Caram Mesuji mengatakan pasien balita mendapat penanganan medis meski sempat terhambat BPJS. Jenazah dibawa pulang dengan ambulan atas inisiatif keluarga. Pemakaian ambulan perlu bayar sendiri dan tidak masuk fasilitas BPJS.
SULISTIONO
Balita bernama Alisia Candani, putri pasangan Sri dan Karwiyah meninggal dunia Rabu 4 September 2024 pukul 17.00 WIB. Pasien ini dibawa ke rumah sakit atas saran paramedis Puskesmas Tanjungraya. Bayi Alisia kehilangan banyak cairan sehingga butuh perawatan intensif.
Ibunda bayi, Karwiyah, mengatakan tiba di rumah sakit pukul 16.00 tetapi anaknya tidak segera mendapatkan penanganan medis karena belum memiliki BPJS kesehatan. Sesuai pesan puskesmas, pasien bayi butuh perawatan mendesak meski proses BPJS kesehatan baru selesai tiga hari.
Satu jam kemudian Alisia dibawa masuk ruang perawatan. Pasien ini mendapatkan penanganan oksigen, laboratorium, dan rontgen.
Paman almarhum, Ngadi, kecewa dengan pelayanan rumah sakit. Ia melihat oksigen sempat dilepas oleh petugas sehingga pernafasan keponakannya tersengal-sengal. Atas kejadian itu, petugas baru menghubungi dokter.
Kondisi balita Alisia sudah kritis tetapi kedatangan dokter juga lama dengan dalih banyak pasien. Begitu dokter masuk ruangan, sang bayi sudah meninggal dunia.
Jenazah balita terpaksa dibawa pulang dengan mobil pribadi milik mantan bupati Mesuji, Khamami, karena keluarga tidak memiliki uang untuk ongkos ambulan.
Petugas Rumah Sakit Ragab Begawe Caram Mesuji mengatakan pasien balita mendapat penanganan medis meski sempat terhambat BPJS. Jenazah dibawa pulang dengan ambulan atas inisiatif keluarga. Pemakaian ambulan perlu bayar sendiri dan tidak masuk fasilitas BPJS.
SULISTIONO
Posting Komentar