Kepala Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ketapang Supriyanto menginterogasi siswi dalam kelas disaksikan para murid dan guru. Ia mula-mula mencecar beberapa pertanyaan hingga seorang siswi menangis histeris karena merasa terintimidasi. Siswi ini segera ditenangkan oleh guru lainnya.
Supriyanto menginterogasi dengan bangkit dari tepat duduk di depan kelas dan mendatangi bangku siswi. Gestur kepala sekolah ini menuding-nuding siswi, berkacak pinggang, bersuara keras, dan duduk di meja sambil mengangkat kaki.
Intimidasi terjadi karena dugaan kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru karena adanya larangan jajan di warung dekat sekolah. Warung itu kebetulan milik istri kepala sekolah. Supriyanto menginterogasi para siswa dengan dalih mencari bukti untuk memecat oknum guru terduga melarang siswi jajan tersebut.
Awalnya salah satu siswa kedapatan membawa handphone sehingga disita kepala sekolah. Istri kepala sekolah membantu pengembalian ponsel tersebut asal siswa jajan di warungnya. Suasana memanas memanas setelah Supriyanto mendengar kabar guru bernama Nanda melarang para siswa jajan di warung istri kepala sekolah.
Intimidasi oknum kepala sekolah terhadap siswi telanjur viral di media sosial. Supriyanto mengaku menyesal karena meluapkan emosi kepada siswa gegara informasi yang belum tentu kebenarannya. Dirinya segera meminta maaf kepada siswa maupun wali murid karena menyadari tindakannya tidak pantas layaknya seorang pendidik.
Kasus ini menjadi perhatian Ketua Yayasan Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Rosid. Yayasan mengambil langkah penindakan terhadap kepala sekolah setelah rapat dengan wali murid.
HARRY ATFRIANSYAH
Posting Komentar